-
Seungri Big Bang Kabari Proses Pembuatan Album Solonya
25 menit lalu -
Polisi AS siaga hadapi kerusuhan jika Presiden Trump pecat penyidik khusus kasus campur tangan Rusia
36 menit lalu -
Misteri, Presiden Irak Saddam Husein Masih Hidup, yang Dikubur Kembarannya? Ini Jawabannya!
1 jam lalu -
Viral Foto Pasangan Pengantin, Awalnya Mesra, tapi Usai Lepas Merpati, Sang Pria Kaget dan Terdiam
1 jam lalu -
Ribuan Umat Islam di Asahan Hadiri Peringatan Isra Miraj
1 jam lalu -
Mengungkap Sosok Sam Aliano, Capres Partai Idaman yang Kampanyekan Janji Lunasi Seluruh Utang Indonesia dan Gratiskan Biaya Umroh
1 jam lalu -
Pedagang Balimbel 'Usir' Pedagang Tradisional saat RDP di DPRD Siantar
1 jam lalu -
Niatnya Menghibur, Video Parodi Ria Ricis Ini Malah Banjir Kritikan Gara-gara 'Pecicilan'!
1 jam lalu -
Hotman Paris Sentil Menteri Susi Lulusan SMP, Reaksi Susi Sampai Begini
1 jam lalu -
PKK Asahan Terima Kunjungan PKK Provinsi Banten
1 jam lalu -
Kisah Pengamen Korban Salah Tangkap Tagih Ganti Rugi ke Sri Mulyani
2 jam lalu -
Warga Hessa Ketangkap Nulis Togel di Warung Tuak
2 jam lalu
Tiga Pita Frekuensi Disiapkan untuk 5G

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak tiga pita frekuensi disiapkan untuk layanan 5G ke depan, yakni 3,5 GHz, 26 GHz dan 28 GHz. Hal itu diungkapkan Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Ismail.
"Jadi itu band 3,5 GHz, 26 GHz dan 28GHZ. Kami mengikuti kesepakatan dunia," tutur Ismail di Jakarta, Senin (16/4).
Band frekuensi untuk layanan 5G mengikuti kesepakatan dunia, ucap dia, sehingga Indonesia tidak dapat menentukan sendiri.
Apabila berbeda dengan kesepakatan dunia, dibutuhkan perangkat khusus dan akan memerlukan biaya yang mahal."Kami ingin perangkat kami perangkat murah yang sama dengan digunakan negara lain, jumlah yang diproduksi besar sehingga biayanya lebih murah," kata Ismail.
Ada pun layanan 5G digunakan untuk mission critical atau yang membutuhkan jeda sangat rendah, yakni di antara komunikasi transkrip dan di CPU lebih cepat.
Ismail mengatakan penggunaan layanan 5G akan dimulai dari industri, misalnya untuk mendukung program industri 4.0 yang dimiliki oleh pemerintah. "Perangkat di industri 4.0 itu baru bisa beroperasi dengan baik nanti kalau dilengkapi dengan teknologi 5G," ujar dia.
Ia menuturkan layanan 5G belum dimulai karena masih dalam proses finalisasi untuk diluncurkan secara komersial dulu di kancah global.
- Menkominfo Siapkan Infrastruktur 5G untuk Industri
- Pengamat: Masyarakat Butuh Internet Kecepatan Tinggi
- Siapkah Kita Menyambut Teknologi Generasi Kelima?
- Harry Kane Nikmati Persaingan dengan Mohamed Salah
- Jadi Pesaing di Pilpres, Jokowi Hormati Gerindra