-
Gunung Anak Krakatau Meletus 7 Kali, Ketinggian Mencapai 3.000 Meter
50 menit lalu -
Dari Mana Datangnya Ungkapan Asal Bapak Senang yang Populer di Era Orde Baru?
56 menit lalu -
Matangkan Persiapan Jelang Lawan Palestina dan Argentina, Timnas Indonesia Diberikan Porsi Latihan dengan Intensitas Tinggi
54 menit lalu -
Sejak Awal 2023, Sebanyak 1.726 Kejadian Bencana Landa Indonesia
33 menit lalu -
PSTI Nilai PSSI Jangan Cuma Pedulikan Pentolan Komunitas Suporter
44 menit lalu -
5 Berita Terpopuler: Bripka Andry Sudah Keterlaluan, 7 Anggota Masuk Patsus, Mahfud MD Bereaksi Keras
35 menit lalu -
Gempa M4,5 Guncang Maluku Tengah
56 menit lalu -
Startup NUXCLE raih Best of The Best Program NextDev Tekkomsel tahun ke-8
37 menit lalu -
Jadwal Semifinal Singapore Open 2023: Ada Anthony Ginting vs Kunlavut Vitidsarn, Live di iNews!
31 menit lalu -
Waskita Karya-WIKA Diduga Poles Laporan Keuangan, Cek 6 Faktanya
39 menit lalu -
5 Fakta Mantan Petinggi KKB Ditangkap saat Hendak ke Papua Nugini, Sempat Lakukan Perlawanan
49 menit lalu -
Dugaan Setor Uang, 8 Anggota Brimob Polda Riau Ditahan
23 menit lalu
100 Ribu Tentara Ukraina Tewas Jadi Bukti Besarnya Perang dengan Rusia
WASHINGTON - 24 Februari kemarin tepat satu tahun invasi Rusia ke Ukraina. Perang yang terjadi karena Ukraina menuduh Rusia mengirimkan pasukan dan senjatanya untuk mendukung pemberontak ini berhasil menewaskan banyak prajurit.
Selasa kemarin Ukraina mengklaim bahwa lebih dari 100.000 prajurit Rusia tewas dalam 24 jam terakhir. Ukraina juga mengatakan bahwa pasukannya berhasil menghancurkan 25 tank Rusia dalam dua hari terakhir.
Namun, Moskow membantah hal tersebut dan mengatakan bahwa pihaknya telah menewaskan banyak prajurit Ukraina. Banyaknya prajurit yang tewas di medan perang memperlihatkan besarnya perang kedua negara ini.
Banyak negara yang prihatin akan kejadian ini, salah satunya yaitu Amerika Serikat. Jenderal Amerika Serikat pun memperkirakan sekitar 100.000 prajurit Ukraina tewas sejak perang ini dimulai.
Kurangnya amunisi, pertanahan udara dan prajurit yang berpengalaman membuat Washington prihatin dengan Ukraina. Padahal menurut laporan media AS, Ukraina akan melancarkan serangan balas dendam kepada Rusia pada bulan Mei.
"Lebih dari 100.000 pasukan Ukraina telah tewas dalam perang selama setahun, pejabat AS memperkirakan, termasuk tentara yang paling berpengalaman," tulis Politico.