-
Momen Kocak Saat Thomas Tuchel Salah Sebut Nama Cesar Azpilicueta
52 menit lalu -
Move On dari Irina Shayk, Cristiano Ronaldo Doakan yang Terbaik
54 menit lalu -
Paul Pogba Bela Zlatan Ibrahimovic yang Dituduh Berbuat Rasis pada Romelu Lukaku
58 menit lalu -
Marc Overmars Layak Jadi Direktur Olarhaga di Era Baru Barcelona
57 menit lalu -
Barcelona Susah Payah Taklukkan Rayo Vallecano, Frenkie de Jong Tuntut Konsistensi dari Timnya
50 menit lalu -
Dicari 500 Ribu Pekerja Terampil untuk Kerja di 5 Destinasi Wisata Prioritas
59 menit lalu -
Produk Indonesia Makin Berjaya di Pasar Tiongkok, tetapi Masih Kalah dari Malaysia
57 menit lalu -
VIDEO: Prediksi Liga Inggris, Tottenham Hotspur Unggul Kedalaman Skuat Dibanding Liverpool
43 menit lalu -
Miliarder Bill Gates Geram Dikaitkan dengan Teori Konspirasi Covid-19: Itu Jahat
49 menit lalu -
Nereida Gallardo, Perempuan yang Pernah Diacuhkan Cristiano Ronaldo di Depan Umum
42 menit lalu -
Paul Pogba: Semua Pemain Man United Belajar dari Edinson Cavani
41 menit lalu -
Bank Mandiri akan Terbitkan Green Bond Rp 4,2 Triliun
39 menit lalu
20 Tahun Hilang, Buku Ikonik Charles Darwin Belum Ditemukan

JAKARTA - Kurator Perpustakaan Universitas Cambridge menduga, dua buku catatan yang ditulis oleh naturalis Inggris terkenal Charles Darwin pada tahun 1837 kemungkinan dicuri. Informasi yang disebar pada Selasa (24/11) itu, dikeluarkan ketika dua buku itu diketahui telah hilang selama bertahun-tahun.
Berdasarkan kisaran, dua buku catatan itu diperkirakan bernilai jutaan dolar Amerika. Di antara catatan yang hilang termasuk sketsa Pohon Kehidupan Darwin yang terkenal dan digunakan ilmuwan abad ke-19 untuk mengilustrasikan gagasan awal tentang evolusi. Pejabat di Perpustakaan Universitas Cambridge mengatakan kedua buku catatan itu telah hilang sejak 2001, dan sekarang diperkirakan telah dicuri.
"Saya patah hati karena lokasi buku catatan Darwin ini, termasuk gambar ikon 'Pohon Kehidupan' milik Darwin, saat ini tidak diketahui, tetapi kami bertekad untuk melakukan segala kemungkinan untuk menemukan apa yang terjadi dan tidak akan meninggalkan kebutuhan bisnis yang terlewat selama proses ini," Jessica Gardner, pustakawan universitas dan direktur layanan perpustakaan Universitas Cambridge, mengutip NBC Kamis (26/11).
Menurut informasi, naskah tersebut, yang dikenal sebagai Buku Catatan Transmutasi, ditulis oleh Darwin setelah dia kembali dari mengelilingi dunia dengan HMS Beagle. Misi survei itu dilakukan antara tahun 1831 dan 1836, dan membentuk pandangan ilmuwan tentang klasifikasi spesies, seleksi alam, dan evolusi.
Karya penting Darwin, On the Origin of Species, diterbitkan lebih dari dua dekade setelah dia menuliskan sketsa ikonik Pohon Kehidupan di salah satu buku catatan yang hilang.
Naskah yang hilang awalnya dianggap salah lokasi di arsip besar universitas. Maklum saja, perpusatakaan ini menampung sekitar 10 juta buku, peta, dan objek lainnya. Tetapi pencarian menyeluruh yang dimulai pada awal tahun 2020 gagal menemukan buku catatan dan sekarang dilaporkan dicuri.
Pejabat Universitas Cambridge mengatakan, penyelidikan polisi sedang dilakukan dan buku catatan telah ditambahkan ke database Interpol tentang karya seni yang dicuri. Perpustakaan juga meminta bantuan publik untuk informasi tentang buku catatan yang hilang.
"Seseorang, di suatu tempat, mungkin memiliki pengetahuan atau wawasan yang dapat membantu kami mengembalikan buku catatan ini ke tempatnya yang semestinya di jantung warisan budaya dan ilmiah Inggris," kata Gardner.
- 20 Tahun Hilang, Buku Ikonik Charles Darwin Belum Ditemukan
- Wonder Woman 1984 Dijadwalkan Tayang di Bioskop Indonesia