-
Sir Alex Ferguson dan Arsene Wenger Resmi Menjadi 2 Pelatih Pertama yang Masuk Premier League Hall Of Fame
58 menit lalu -
Dukung Persebaya, Wali Kota Eri Berangkatkan Ratusan Bonek Menuju Semarang
50 menit lalu -
Erick Thohir Keluarkan Aturan Baru, Gaji hingga Tunjangan Direksi-Komisaris BUMN Dibahas RUPS
59 menit lalu -
Komisi III DPR RI & Mahfud MD Rapat, Sri Mulyani ke Mana?
52 menit lalu -
Torch Relay SEA Games 2023 Bakal Digelar 1 April di Jakarta
38 menit lalu -
Mahfud MD Kesal Dihujani Intrupsi, DPR: Orang yang Kuat Itu Dapat Tahan Diri ketika Marah
58 menit lalu -
Deputi Penindakan KPK Jadi Kapolda Metro, Firli Bahuri Ucapkan Terima Kasih ke Kapolri
57 menit lalu -
Tantang Mahfud MD Buka Transaksi Rp349 T, Benny K Harman: Saya Tengarai Punya Motif Politik
45 menit lalu -
Tak Mau Diinterupsi, Mahfud MD: Ada Teriak Keluar, Saya Keluar
43 menit lalu -
Kisah Mengharukan si kembar Yance dan Yakob Sayuri yang Hampir Gagal Gabung PSM Makassar
43 menit lalu -
Amnesty: Tanggapan Barat terhadap Ukraina Ungkap Standar Ganda
44 menit lalu -
Jajal Kereta Api dari Maros ke Rammang-Rammang, Jokowi: Orang Bakal Pindah dan Tidak Macet
42 menit lalu
3 Kebiasaan Ini Membuat Pasangan Makin Cinta, Tak Mau Kehilangan Kamu

GenPI.co - Banyak orang beranggapan bahwa hubungan asmara yang sukses sesuatu yang bisa terjadi dengan sendirinya.
Mereka mungkin memiliki gagasan bahwa beberapa orang "cukup klik" dan kecil kemungkinan hubungan itu berhasil.
Kenyataannya adalah semua hubungan yang berhasil selalu berusaha untuk menjadi pasangan yang lebih baik.
Berikut tiga kebiasaan yang dapat kamu kembangkan untuk mengelola apa yang dilihat oleh pakar hubungan sebagai faktor penentu hubungan yang paling umum.
1. Bersikap lembut, bukan kritisKritik adalah serangan langsung terhadap karakter atau perilaku seseorang.
Itu dapat diungkapkan lebih sebagai tuduhan atau penilaian tentang kepribadian pasangan daripada peristiwa tertentu.
Kritik terdengar seperti, "Kamu tidak pernah membantu urusan rumah!" bukannya mengatakan, "Aku merasa stres saat kamu tidak membantu pekerjaan".
Kritik sering membuat orang merasa diserang, tidak didengar, dan defensif.
2. Menghargai, bukan menghinaPenghinaan melampaui kritik. Ini adalah bentuk komunikasi yang merusak dan melibatkan penyerangan harga diri seseorang dengan ejekan, humor bermusuhan, bahasa tubuh, dan sarkasme.
Hubungan yang menghina sering melibatkan penggunaan sarkasme atau membuat lelucon yang tidak sopan tentang perilaku pasangan, baik di belakang maupun di depan pasangan.
Penghinaan terdengar seperti, "Oh, jangan mulai drama emosionalmu lagi".
Untuk menghilangkan saling ejek, bangunlah kebiasaan memelihara kesukaan dan kekaguman dalam hubungan kalian berdua dengan saling menghargai.
3. Bertanggung jawab, bukan bersikap defensifSikap defensi terjadi ketika salah satu pasangan atau kalian berdua menanggapi konflik dengan menyangkal tanggung jawab atas kontribusi mereka terhadap masalah dan sebaliknya mengalihkan kesalahan kepada pasangan.
Contoh defensif, "Itu bukan salahku!", "Kenapa kamu selalu menyalahkanku?", atau "Itu tidak benar!".
Ketika orang bersikap defensi, itu mengarah pada pertengkaran lebih lanjut tanpa penyelesaian.
Pasalnya, kamu dan pasangan merasa telah dituduh secara tidak adil atau disalahkan atas sesuatu yang tidak dilakukan. (*)
Video heboh hari ini: