-
Hasil Lazio vs Fiorentina di Liga Italia 2022-2023: Biancocelesti Ditahan La Viola 1-1
45 menit lalu -
Persija Jakarta Bersaing dengan Persib Bandung di Klasemen Liga 1 2022-2023, Riko Simanjuntak Beri Peringatan Begini
35 menit lalu -
Ramalan Zodiak Hari ini: Cancer Jangan Boros, Libra Bisnis Baru, Aquarius Karier Menanjak
45 menit lalu -
Ken Kawauchi Gabung Honda, Alex Rins Kian Percaya Diri Tatap MotoGP 2023
32 menit lalu -
Juara Indonesia Masters 2023, Jonatan Christie Ungkap Perasaannya Usai Akhiri Penantian Gelar Super 500
45 menit lalu -
Gelar Konsolidasi Songsong Pemilu 2024, Perindo Pesisir Barat Siapkan Program Pro Rakyat
47 menit lalu -
Juara Indonesia Masters 2023, Jonatan Christie Cetak Sejarah Baru
15 menit lalu -
Terungkap! Ada Perjanjian Politik Anies Baswedan dan Prabowo Subianto, Apa Isinya?
44 menit lalu
0
42 Kasek asal Kalimantan Tengah Belajar SKS di SMAN 2 Semarapura

Rombongan dipimpin Kadis Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Kalteng, H A Syaifudi SPd M SM diterima Kasek SMAN 2 Semarapura Drs I Wayan Janiarta MSi beserta para guru, dan Kabid Pembinaan SMA Disdikpora Provinsi Bali Drs I Nyoman Ratmaja MPd.
Syaifudi mengatakan tujuan mereka berkunjung ingin melihat dan belajar tentang pelaksanaan program SKS (Sistem Kredit Semester) yang dijalankan di SMAN 2 Semarapura. "Kami di Kalteng sebenarnya banyak memiliki potensi siswa yang cemerlang, namun belum menjalankan program SKS, makanya kami datang untuk studi banding," papar Syaifudi. Janiarta mengatakan, pada Tahun 2012 SMAN 2 Semarapura (Smadara) membuka layanan kelas akselerasi. Tahun 2018 memberikan layanan SKS Paradigma Baru. Saat ini seluruh siswa kelas XI dan XII menerapkan kurikulum K13 dengan sistem layanan SKS paradigma baru. "Bagi siswa yang memiliki kemampuan akademik lebih diberikan layanan khusus, namanya SKS percepatan," ujar Janiarta.
Sebenarnya mereka belajar di kelas bersama teman-temannya, tapi untuk memberikan layanan yang lebih maksimal mereka dikelompokkan terpisah. Satu angkatan SKS percepatan paling banyak 6-10 orang, biasanya malah kurang dari 10 orang. Syaratnya, hasil psikotes siswa memiliki IQ di atas 120, rata-rata nilai SMP minimal 90, prestasi penunjang akademik selama siswa di SMP seperti juara olimpiade dan lainnya.
Setelah syarat terpenuhi, sekolah mengeluarkan rekomendasi tawaran bagi anak tersebut untuk menempuh SKS percepatan, mengundang orang tua, dan siswa yang bersangkutan. "Keputusan akhir tetap pada siswa dan orang tuanya, mau mengambil layanan SKS percepatan atau tidak," kata Janiarta.
Saat ini seluruh siswa kelas XI dan XII menerapkan kurikulum K13 dengan sistem layanan SKS paradigma baru, sementara kelas X atau siswa Fase E menggunakan Kurikulum Merdeka.
Janiarta menambahkan, momen ini merupakan suatu kehormatan karena dalam sekali kunjungan, sebanyak 42 kasek se-Provinsi Kalteng dapat hadir sekaligus. "Kunjungan ini tentu saja menjadi kebanggaan bagi warga SMA Negeri 2 Semarapura," ujar Janiarta.
Rombongan disambut pementasan Tari Pendet yang dibawakan oleh para guru SMAN 2 Semarapura. Setelah menggelar ramah tamah di aula sekolah, rombongan melihat pameran Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Termasuk penampilan dari 45 ekstrakurikuler.
Tidak hanya itu, Smadara juga menunjukkan beragam kegiatan dan organisasi siswa. Mulai dari OSIS, Dewan Perwakilan Siswa (DPS), dan Patroli Keamanan Sekolah (PKS). Termasuk bank sampah yang dikelola oleh Sispala (Siswa Pecinta Alam), maupun ketangkasan dari pasukan LKBB yang menggelar atraksi di halaman sekolah. *wan
Sumber: Nusabali
Berita Terkait
Berita Populer Dari Nusabali