-
BREAKING! Bayern Munich Pecat Nagelsmann dan Tunjuk Tuchel
56 menit lalu -
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jogja pada Sabtu, 25 Maret 2023
48 menit lalu -
Jadwal Imsak Provinsi Bali Sabtu 25 Maret 2023, Cek Lokasi dan Waktunya!
45 menit lalu -
Jadwal Imsak dan Buka Puasa Magelang Raya Hari Ke-3, Sabtu 25 Maret 2023
25 menit lalu -
Jadwal Imsak dan Buka Puasa Kudus, Jepara, Pati, Blora, Rembang, 25 Maret 2023
14 menit lalu -
3 Alumni Akmil 1992 yang Jadi Jenderal, Maruli Simanjuntak Salah Satunya
45 menit lalu -
Simak Jadwal Imsak dan Buka Puasa Banyumas Raya, Sabtu 25 Maret 2023
17 menit lalu -
5 Fakta Surat Perintah ICC, Jerman Siap Tangkap Putin Jika Masuk ke Negaranya
34 menit lalu -
Humor Gus Dur: Ketika Jin Aladin Persilakan Orang Inggris, Prancis dan Indonesia Minta 1 Permintaan
49 menit lalu -
Kisah Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan Dihormati Pebulu Tangkis Asal Taiwan hingga Lawan Peluk dan Sungkeman
49 menit lalu -
Wolverine Terlihat untuk Pertama Kalinya Sejak 30 Tahun Lalu, Ditemukan Tak Sengaja oleh 2 Pemancing
48 menit lalu -
FIFA Gandeng Tiara dan Lyodra Idol untuk Lagu Resmi Piala Dunia U-20
20 menit lalu
5 Alasan 122 Orang di Aliansi Akademisi Membela Richard Eliezer

GenPI.co - Sebanyak 122 orang yang berada dalam Aliansi Akademisi membeberkan lima alasan mengapa mereka mendukung Richard Eliezer.
Melalui perwakilannya, Prof Sulistyowati Irianto, Aliansi Akademisi Indonesia menyatakan diri sebagai sahabat pengadilan dan memberikan pembelaan kepada Richard Eliezer.
"Aliansi Akademisi Indonesia menyampaikan surat ini menyatakan diri sebagai sahabat pengadilan (amicus curiae) untuk membela saudara Richard Eliezer Pudihang Lumiu," ucap Sulistyowati yang juga dosen Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Senin (6/2).
1. Alasan Pertama
Richard Eliezer Pudihang Lumiu adalah saksi pelaku atau justice collaborator yang rela menanggung risiko demi terungkapnya kebenaran, dan terbongkarnya kasus kejahatan kemanusiaan di ruang pengadilan.
Kasus tersebut sekaligus mencoreng nama baik Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Tanpa kejujuran dan keberanian Eliezer, kasus itu akan tertutup rapat dari pengetahuan publik dan menjadi dark number.
2. Alasan Kedua
Ada relasi kuasa yang timpang dalam hubungan antara Richard Eliezer dan atasannya sehingga perintahnya sukar ditolak.
Sulistyowati menjelaskan, Richard Eliezer sebagai seorang polisi berpangkat Bharada tentu harus mengikuti perintah atasannya yakni Ferdy Sambo yang merupakan jenderal bintang dua.
3. Alasan Ketiga
"Alasan ketiga, Eliezer adalah kita," tambah Sulistyowati.
Mendukungnya untuk tidak dihukum berat atau lebih ringan daripada pelaku-pelaku lainnya, berarti menyelamatkan pemuda berusia 24 tahun yang masa depannya masih panjang.
Kemudian mendukung Eliezer dengan mengutamakan prinsip kejujuran dan kebenaran untuk mengungkap kejahatan serius, juga berarti mengupayakan keadilan bagi korban Brigadir Yosua Hutabarat dan keluarganya.
4. Alasan Keempat
Mendukung Eliezer bukan persoalan pribadi, tetapi memberi pembelajaran tentang pentingnya reformasi di tubuh institusi kepolisian yang harus segera dilakukan agar tidak terjadi lagi kasus serupa di masa depan.
"Kasus yang menunjukkan terjadinya penyalahgunaan kekuasaan yang begitu besar dari seorang jenderal sangat mungkin terjadi tanpa bisa dideteksi sistem tata kelola," jelasnya.
5. Alasan Kelima
Sulistyowati bersama 121 akademisi lainnya melihat keberadaan Eliezer dalam kasus tersebut memberi pelajaran berharga bagi mahasiswa hukum yang sedang belajar di fakultas hukum seluruh Indonesia.
"Dari seorang justice collaborator seperti Eliezer kita dapat melihat seseorang berpangkat rendah bisa membongkar kasus besar di lembaga penegakan hukum terhormat, melalui skenario kebohongan yang mengecoh publik," tutupnya.(Ant)
Tonton Video viral berikut: