-
Andrea Pirlo Tegaskan Juventus Tak Butuh Striker Baru
57 menit lalu -
Efek Mohamed Salah di Liverpool: Jumlah Jemaah Masjid di Inggris Bertambah
52 menit lalu -
Buronan Gembong Narkoba Terbesar dalam Sejarah Asia Ditangkap di Belanda
40 menit lalu -
Anggaran Porjar 2020-2021 Dicoret
38 menit lalu -
Sekolah Tak Boleh Paksa Siswa Pakai Seragam Keagamaan Tertentu
35 menit lalu -
Jenderal Andika dan Istri Gelar Vaksinasi Covid-19
50 menit lalu -
Mewajibkan Siswi Nonmuslim Berjilbab Dinilai Melanggar HAM
57 menit lalu -
Kemenkumham Akui Ada 153 Warga China Masuk Indonesia
55 menit lalu -
1.699 Nakes di Badung Sudah Divaksin
51 menit lalu -
Lagi, Jalan Raya Bedulu Rusak
50 menit lalu -
Tentang Persaingan di Yamaha, Franco Morbidelli: Semua Berusaha Jadi yang Terbaik
30 menit lalu -
Stefan Effenberg: Masalah Borussia Dortmund Ada di Lini Depan
48 menit lalu
5 Brand Lokal Unjuk Gigi di Opening Jakarta Fashion Week 2021
Jakarta Fashion Week 2021 resmi menggelar opening show pada Kamis sore (26/11/2020) secara virtual melalui JFW.TV. Opening show kali ini mempersembahkan 5 brand lokal. Ada Ai Syarif 1965, Bateeq, Calla the Label, Eureka, dan Hattaco.
Pada Jakarta Fashion Week 2021 Kali ini, koleksi terbaru Ai Syarif 1965 mengangkat tema "HOPE". Maksudnya memiliki harapan besar untuk bisa kembali bekerja dan sekolah dengan tenang tanpa adanya virus.
Ia merancang desain busana dengan memadukan warna-warna berani, seperti kuning dan merah muda dengan putih pucat. Dilengkapi dengan topi untuk melindungi dari panas dan hujan.
"Warna off white menggambarkan putihnya hati dan ketenangan. Sedangkan warna-warna berani menggambarkan semangat, dinamis, dan optimis. Tetap tampil trendy," kata Ai Syarif menurut keterangan resmi yang diterima Okezone.
Baca Juga : Karya Mendiang Barli Asmara Torehkan Cerita Indah Jakarta Fashion Week 2021
Keseluruhan material busana berbahan denim dan katun. Pada beberapa koleksi miliknya, tertera tulisan "HOPE" di bagian depan atau belakang busana.
Berbeda dengan Ai Syarif, Bateeq menghadirkan 12 tampilan siap pakai dari koleksi 'Kasada' Musim Gugur/Musim Dingin 2020. Ini terinspirasi dari Upacara Yadnya Kasada (atau Kesodo) yang dilakukan oleh Suku Tengger, Jawa Timur, juga batik tambal dan kombinasi batik tradisional kawung, parang, dan truntum.
"Kasada dibangun di atas gaya pakaian dari budaya Tengger, dengan sentuhan dan sentuhan yang memberi mereka pendekatan modern dan lebih praktis untuk pakaian sehari-hari," ujar Michelle dari Bateeq.
Tenun Lurik, kain tradisional bergaris-garis yang berasal dari Jawa juga dikembangkan oleh mereka. Memusatkan nada-nada warna busana dengan menampilkan warna gelap seperti hitam, biru, abu-abu, dan zaitun dikombinasi dengan warna cerah seperti putih pudar dan kuning musim gugur.
Calla the Label mengambil tema "happines" pada koleksi kali ini. Selain koleksi busana yang dapat dikenakan untuk liburan, koleksi Calla juga bisa digunakan untuk ke kantor, bahkan sehari-hari di rumah. Bahan yang digunakan adalah kain organik dengan tambahan twill denim untuk aksen lebih tebal.
"Tema ini diaplikasikan ke dalam berbagai pattern lucu dan cheerful, warna yang seru akan membawa happy mood dan positive vibe, dengan DNA kita yang ceria dan warna-warni," ucap Yeri Afriyani, desainer Calla the Label.