-
Fadli Zon Prihatin dengan Ancaman Kriminalisasi Terhadap Rocky Gerung
21 jam lalu -
PT Piaggio Indonesia Perluas Jaringan di Surabaya Timur
22 jam lalu -
Jesica Fitriana Raih 2nd Runner Up Miss Supranational 2019, Bagaimana Perjalanannya?
23 jam lalu -
Daytona Kenalkan Knalpot Baru Harga di Bawah Rp1. Juta
18 jam lalu -
Nano Stix Sponsori Balap di Final Indoclub 2019, Apa Sih Itu?
17 jam lalu -
Riot Games Buat Inisiatif Baru, Perluas Dunia League of Legends
18 jam lalu -
Simak, Tips Sukses ala Miliarder Dunia
14 jam lalu -
VIDEO: Bocah 7 Tahun Terperangkap Dalam Mesin Mainan
23 jam lalu -
Mitsubishi Gelar Kampanye Xpander Cross
16 jam lalu -
Kejahatan Siber: AS Buru Dua Warga Rusia yang Mencuri Jutaan Dolar dari 40 Negara
16 jam lalu -
Trump Tunda Cap Kartel Narkoba Meksiko sebagai Organisasi Teroris
14 jam lalu -
Umrah Cuma Rp3 Juta dan Sederet Penawaran Menarik di Jakarta Halal Things 2019
14 jam lalu
72 Warga di Sukabumi Keracunan, 1 Dikabarkan Meninggal

SUKABUMI -- Sebanyak 72 orang warga Desa Sirnamekar, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi mengalami keracunan makanan syukuran, Sabtu (16/11). Dari puluhan orang tersebut satu di antaranya dikabarkan meninggal dunia.
Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi menyebutkan, keracunan terjadi pada Sabtu siang diduga setelah warga menyantap hidangan yang disajikan dalam acara syukuran salah satu masyarakat. Warga kemudian mengalami gejala pusing, mual-mual dan muntah sebagian lainna diare.
"Data sementara ada 72 orang yang keracunan makanan,'' ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi Damayanti Pramasari kepada Republika.co.id, Ahad (17/11).
Puluhan orang yang mengalami gejala keracunan langsung dibawa ke puskesmas Bangbayang, Kecamatan Tegalbuleud untuk mendapatkan penanganan medis. Dari puluhan orang ini sebanyak lima orang d iantaranya dirujuk ke RSUD Jampang Kulon karena kondisinya membutuhkan penanganan lebih lanjut.
Dari lima orang tersebut satu orang dikabarkan meninggal dunia dan empat lainnya mendapatkan penanganan intensif.
Damayanti menuturkan, puluhan warga lainnya telah mendapatkan penanganan di puskesmas dan kondisinya membaik. Sehingga mereka telah diperbolehkan pulang ke rumahnya masing-masing.
Namun, lanjut Damayanti, petugas akan tetap memantau kondisi kesehatan mereka. Nantinya bila kondisi mereka mengalami sakit kembali maka akan segera ditangani oleh petugas medis.
Menurut Damayanti, petugas akan memeriksa sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan makanan.. Pemeriksaan di laboratorium ini untuk memastikan penyebab keracunan yang menimpa puluhan warga tersebut.
Sebelumnya, keracunan makanan terjadi di Kampung Babakan RT 03 RW 18 dan RT 19 RW 04 Kedusunan Ciangkrek, Desa Mekarasih, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi pada 16 September 2019 lalu.
Warga merasakan gejala keracunan seperti mual-mual, pusing, diare, dan muntah setelah mengonsumsi makanan yang disajikan dalam acara hajatan pernikahan salah seorang warga pada Senin pagi hingga siang.
Pada waktu itu para korban keracunan ditangani tim medis di puskesmas pembantu (Pustu) Desa Mekarasih dan posko kesehatan di lokasi kejadian serta rumah sakit RSUD Palabuhanratu.Rinciannya ungkap Damayanti, sebanyak 66 orang ditangani di Pustu.
Peristiwa serupa juga terjadi di Desa Bojonggaling, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi pada 10 September 2019 lalu. Dalam kejadian itu ada sebanyak 176 korban keracunan dan dua orang meninggal dunia.
Penyebab keracunan dari makanan yang dibagikan pada saat tahlilan 100 hari warga.Keracunan makanan juga menimpa seratusan buruh pabrik PT Royal Puspita di Kampung Sundawenang RT 42 RW 18, Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi Selasa (10/9). Diduga seratusan karyawan pabrik boneka ini keracunan akibat mengonsumsi makanan dari warung di dekat lokasi mereka bekerja.
Berita Terkait
- Belasan Pelajar SD di Sukabumi Diduga Keracunan Permen
- Pengakuan Korban Keracunan Makanan Ultah di Purwakarta
- Perayaan Ultah, Puluhan Warga Sukamulya Keracunan
- Viola Davis Ikut Tanggapi Martin Scorsese
- Dompet Dhuafa Ajak Sumbang Sepatu Layak Pakai di EJM 2019