-
Piala AFF U-19 2022: Media Vietnam Soroti Kemarahan Shin Tae-yong Kelar Laga Timnas Indonesia U-19 vs Timnas Vietnam U-19
45 menit lalu -
Harga Cabai Bikin Ibu-Ibu Teriak, Rp6.000 Cuma 10 Biji
42 menit lalu -
Pengumuman! Lowongan CPNS 2022 Segera Dibuka, Lengkapi Syaratnya Sekarang
55 menit lalu -
Saksikan Filipina vs India di Kualifikasi FIBA World Cup 2023, Live di iNews!
51 menit lalu -
Harga Emas Pegadaian, Minggu 3 Juli 2022, Jual atau Beli?
29 menit lalu -
Jadwal SIM Keliling Kota Padang Hari Ini, Mari Sambil Berolahraga
46 menit lalu -
Uang Panai Biar Berkah, MUI Sulsel Terbitkan Fatwa
42 menit lalu -
Ngeri! King Kobra Sepanjang 2 Meter Berkeliaran di Kampus Tarakanita
35 menit lalu -
Mengaku Dekat dengan Ahmad Sahroni, Ni Made Dwita Ternyata Seorang....
56 menit lalu -
Artis Cantik Australia Pose Tanpa Busana di Bali, Bikin Heboh Media Asing
32 menit lalu -
Sejak 2018 Selalu Kalah di Kandang Borneo FC, PSM Ingin Cetak Rekor di Laga Malam Nanti
17 menit lalu -
Nyeri Badan Hingga Sakit di Dada, Sederet Ciri-Ciri Infeksi Paru yang Kerap Tak Disadari
55 menit lalu
0
Abrasi Pantai Kuta Kian Parah

Abrasi salah satu titik di Pantai Kuta, Kecamatan Kuta, Badung sudah semakin parah. Titik yang mengalami abrasi parah berada di depan Setra Asam Celagi. Abrasi hampir menyentuh jalan setapak di sepanjang pantai berpasir putih tersebut. Meski saat ini ada penataan Pantai Samigita, namun penanganan khusus untuk yang abrasi tidak masuk dalam kontrak tersebut.
Project Manager Tunas Jaya Sanur Bianglala KSO, Nyoman Agus Sandika pun mengakui tidak masuknya penanganan abrasi itu. Sebagai pemenang tender, kata dia, hanya melakukan penataan pantai berupa pedestrian, bangunan nelayan, kuliner, dan tsunami center. "Saat ini kami hanya memiliki program kerja itu saja. Untuk pembangunan tanggul yang sifatnya setempat-setempat itu yang akan kami koordinasikan kembali dengan Dinas terkait," jelas Sandika, Sabtu (28/5)
Disebutkan bahwa tanggul tersebut hanya akan dibangun di beberapa lokasi saja. Lantaran pembangunan tanggul di sepanjang pantai tidak masuk dalam rencana kerja yang telah disepakati. "Salah satu contohnya kami akan koordinasikan terkait tanggul di bangunan tsunami center. Nantinya tanggul itu akan kami gunakan untuk proteksi karena bangunan itu berada di bibir pantai," ungkap Sandika
Sementara Kepala Satuan Kerja Balai Wilayah Sungai Bali-Penida Made Denny Setya Wijaya menerangkan, saat ini sudah ada rencana penanganan abrasi di Pantai Kuta dan sekitarnya. Namun masih dilakukan pembuatan desain dan nantinya pembangunan akan dilakukan pada tahun 2023. Untuk wilayah Kuta dan sekitar memiliki program terkait penanganan abrasi yang nantinya akan bersifat konservasi. "Karena kami ingin mengembalikan kondisi yang semula. Dengan melakukan sentuhan-sentuhan sesuai kajian teknis," beber Denny secara terpisah.
Disinggung terkait anggaran yang digunakan, Denny menjelaskan, masih belum dapat diketahui. Pasalnya saat ini masih menunggu proses desain selesai. Namun, dia memastikan dalam pembangunan tanggul penahan abrasi ini juga harus ada pemeliharaan dari pemerintah daerah. Saat ini BWS Bali-Penida sedang melaksanakan penanganan abrasi di Gilimanuk. "Saat ini Pemerintah Pusat sedang konsen terkait penanganan abrasi yang terjadi di sejumlah pantai di Bali, termasuk Pantai Kuta. Nah, untuk di Kuta kami sedang proses desain, dari ancer-ancer biaya akan ketahuan setelah proses desain selesai. Kami sedang coba tarik lebih awal di tahun ini, melihat kondisi sekarang yang bisa lakukan lebih cepat adalah proses tendernya," rinci Denny. *dar
Project Manager Tunas Jaya Sanur Bianglala KSO, Nyoman Agus Sandika pun mengakui tidak masuknya penanganan abrasi itu. Sebagai pemenang tender, kata dia, hanya melakukan penataan pantai berupa pedestrian, bangunan nelayan, kuliner, dan tsunami center. "Saat ini kami hanya memiliki program kerja itu saja. Untuk pembangunan tanggul yang sifatnya setempat-setempat itu yang akan kami koordinasikan kembali dengan Dinas terkait," jelas Sandika, Sabtu (28/5)
Disebutkan bahwa tanggul tersebut hanya akan dibangun di beberapa lokasi saja. Lantaran pembangunan tanggul di sepanjang pantai tidak masuk dalam rencana kerja yang telah disepakati. "Salah satu contohnya kami akan koordinasikan terkait tanggul di bangunan tsunami center. Nantinya tanggul itu akan kami gunakan untuk proteksi karena bangunan itu berada di bibir pantai," ungkap Sandika
Sementara Kepala Satuan Kerja Balai Wilayah Sungai Bali-Penida Made Denny Setya Wijaya menerangkan, saat ini sudah ada rencana penanganan abrasi di Pantai Kuta dan sekitarnya. Namun masih dilakukan pembuatan desain dan nantinya pembangunan akan dilakukan pada tahun 2023. Untuk wilayah Kuta dan sekitar memiliki program terkait penanganan abrasi yang nantinya akan bersifat konservasi. "Karena kami ingin mengembalikan kondisi yang semula. Dengan melakukan sentuhan-sentuhan sesuai kajian teknis," beber Denny secara terpisah.
Disinggung terkait anggaran yang digunakan, Denny menjelaskan, masih belum dapat diketahui. Pasalnya saat ini masih menunggu proses desain selesai. Namun, dia memastikan dalam pembangunan tanggul penahan abrasi ini juga harus ada pemeliharaan dari pemerintah daerah. Saat ini BWS Bali-Penida sedang melaksanakan penanganan abrasi di Gilimanuk. "Saat ini Pemerintah Pusat sedang konsen terkait penanganan abrasi yang terjadi di sejumlah pantai di Bali, termasuk Pantai Kuta. Nah, untuk di Kuta kami sedang proses desain, dari ancer-ancer biaya akan ketahuan setelah proses desain selesai. Kami sedang coba tarik lebih awal di tahun ini, melihat kondisi sekarang yang bisa lakukan lebih cepat adalah proses tendernya," rinci Denny. *dar
Sumber: Nusabali
Berita Terkait
Berita Populer Dari Nusabali