-
Ini Penyebab PSSI Hanya Sediakan 60 Ribu Tiket di Laga Timnas Indonesia vs Argentina
59 menit lalu -
Bakal Nonton Langsung Timnas Indonesia vs Argentina, Wapres: Jangan Banyak Kalahnya
29 menit lalu -
Mark Klok Antusias Menghadapi Timnas Argentina Dalam FIFA Match Day
33 menit lalu -
Intip Rahasia Dapur APBN 2024 Jokowi yang Diungkap Sri Mulyani, Penerimaan Negara Rp2.865 Triliun!
29 menit lalu -
Komentar Sandiaga Uno Soal Wacana Pelarangan Memviralkan Turis Asing di Bali
38 menit lalu -
Presiden Jokowi Umumkan Logo Resmi IKN, Bertema Pohon Hayat
51 menit lalu -
Menjelang Penghapusan Tenaga Honorer, Begini Informasi Terkini Pengangkatan PPPK
48 menit lalu -
Pakar Sebut Kemampuan Teknokratik Airlangga Jadi Daya Tarik dalam Membangun Koalisi
54 menit lalu -
Terungkap, Pelaku Mutilasi di Sukoharjo Ternyata Yono Rekan Kerja Korban
45 menit lalu -
Menteri Pertanian Tinjau Persiapan Pelaksanaan Penas di Padang
27 menit lalu -
Media Asing Soroti Kasus Viral Bule yang Pamer Kemaluan di Bali
57 menit lalu -
Paragon Pictures Bakal Hadirkan Film Kuasa Gelap, Angkat Kasus Eksorsime di Indonesia
28 menit lalu
Ada potensi, bitcoin menguat pasca kenaikan suku bunga The Fed

JAKARTA (IndoTelko) - Bitcoin kembali membangun momentum bullish di harga US$28.000 setelah The Fed mengumumkan menaikkan suku bunga 25 basis poin ditengah krisis likuiditas perbankan di Amerika Serikat. Padahal sebelumnya, Bitcoin sempat turun ke level support terdekat di kisaran US$26.600 pada Kamis (24/3).
Data dari Coinmarketcap.com Senin (27/3) pukul 08.00 WIB, Bitcoin bergerak naik di kisaran level U$28.000 atau menguat 1,41% dalam 24 jam terakhir. Total kapitalisasi pasar aset kripto juga naik 1,42% menjadi USD1,17 triliun.
Dikatakan Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha, Ia mencermati investor global masih melihat Bitcoin sebagai salah satu aset yang dapat memberikan perlindungan terhadap inflasi, kenaikan suku bunga, dan krisis likuiditas perbankan yang sedang berlangsung.
Analisanya, bitcoin berpotensi sideways di range level US$26.600 - US$28.850 dalam jangka pendek sebelum kembali menguji ke level US$29.000. Berdasarkan analisis teknikal, Bitcoin harus mampu bertahan di atas dynamic support moving average 20 yang berada di kisaran US$25.225 untuk dapat mempertahankan momentum bullish.
Dijelaskannya, bitcoin telah mengalami peningkatan nilai sebesar 17% sepanjang Maret 2023. Sejak awal 2023 Bitcoin telah melesat lebih dari 65%. Sifat kelangkaan Bitcoin yang memiliki persediaan terbatas yaitu 21 juta Bitcoin menjadi salah satu keunggulan Bitcoin dibandingkan instrumen investasi lainnya.
Tahun ini menjadi kesempatan bagi para investor untuk melakukan akumulasi Bitcoin sebelum momentum Bitcoin halving yang diperkirakan akan terjadi pada 2024 mendatang.
Sedangkan, bitcoin halving yang terjadi sekitar 4 tahun sekali bertujuan untuk membatasi produksi bitcoin yang baru dengan cara memotong hadiah kepada miners menjadi setengah dari nilai reward sebelumnya. Halving akan berhenti sendiri ketika 21 juta bitcoin telah habis diterbitkan.
Ditambahkan Panji, dengan melakukan halving maka dapat mengurangi laju penambahan koin baru dan menurunkan pasokan BTC yang beredar demi menjaga tingkat inflasi BTC. "Secara historis, harga Bitcoin menuju potensi reli ketika halving terjadi hingga satu tahun setelahnya," katanya. (mas)