-
BMKG: Waspada Berita Hoaks Terkait Gempa Malang
46 menit lalu -
Ikuti Kevin De Bruyne, Sterling Negosiasi Kontrak Tanpa Bantuan Agen
32 menit lalu -
Predikdi: Juventus vs Genoa
44 menit lalu -
Usai Libur Panjang Kasus Covid-19 Naik, Mau Mudik? Pikir Ulang Lagi
58 menit lalu -
Prediksi: West Ham vs Leicester City
50 menit lalu -
Amerika Sebut 7 Perusahaan China Ini Terlibat Proyek Mengerikan, Sangat Berbahaya
54 menit lalu -
Gempa Malang, Satu Warga Tewas dan Sejumlah Orang Terluka
51 menit lalu -
Munarman Dicecar Najwa Shihab, Komentar Denny Siregar Hujam Jiwa
42 menit lalu -
BMKG Imbau Warga Hindari Bangunan Retak Akibat Gempa Malang
38 menit lalu -
Pengurus POBSI Kota Medan Periode 2021-2025 Dilantik
44 menit lalu -
Dualisme Cinta dan Benci ala Pangeran AS Roma Francesco Totti
32 menit lalu -
4 Manfaat Puasa bagi Kesehatan Tubuh di Bulan Ramadhan
31 menit lalu
Ada Vaksinasi, Sri Mulyani Berharap Kelompok Menengah Atas Mau Belanja Lagi

JAKARTA - Pemerintah menyambut 2021 dengan optimisme tinggi namun tetap untuk waspada. Meskipun saat ini Indonesia sudah memulai program vaksinasi, namun angka kasus covid-19 juga masih belum hilang sepenuhnya.
Namun, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, program vaksinasi bisa menciptakan sebuah kepercayaan diri kepada masyarakat. Sehingga masyarakat juga bisa beraktivitas normal kembali melakukan kegiatan konsumsi.
Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Drive Thru Sudah Dimulai, Lansia Cobain Yuk!
"Program vaksinasi yang berjalan di jalankan pemerintah diharapkan menciptakan confident terutama kelompok masyarakat sehingga mereka memulai lagi aktivitas secara normal termasuk kegiatan konsumsi terutama menengah atas," ujarnya dalam acara Webinar Balitbang Kementerian Perhubungan, Rabu (3/3/2021).
Selain vaksinasi, sebenarnya pemerintah juga mempunyai beberapa langkah lainnya. Seperti dengan mendorong konsumsi dari sisi belanja pemerintah baik yang ada di pusat maupun daerah.
Baca Juga: Kadin: Vaksinasi Gotong Royong Bantu Pulihkan Ekonomi
Apalagi konsumsi pemerintah menjadi satu-satunya yang tumbuh positif. Sementara agregat demand yang lain justru mengalami penurunan yang sangat signifikan pada tahun lalu.
"Hal ini tentu karena pemerintah menggunakan fiskal instrumennya untuk bisa menetralisir shock yang luar biasa sangat dalam akibat covid," kata Sri Mulyani.
Namun, belanja pemerintah saja tidak cukup untuk bisa mengcounter siklus turun akibat shock pandemi ini. Oleh karena itu, pada tahun ini dan ke depan, Kementerian Keuangan mendesain kebijakan fiskal 2020, 2021 dan ke depan untuk bisa melakukan fungsi mengcounter siklus turun akibat shock dan tetap hati-hati.