-
Hasil Arsenal vs Leeds United di Liga Inggris 2022-2023: Dwigol Gabriel Jesus Antar The Gunners Pesta Gol 4-1
52 menit lalu -
Timnas Argentina Diklaim Terima Pinangan Tim Asia Tenggara untuk FIFA Matchday Juni 2023, Hadapi Timnas Indonesia?
41 menit lalu -
TCL Luncurkan Telvisi Seri Terbaru dengan Teknologi Canggih, Cocok untuk Gamers
39 menit lalu -
PSMTI Bagikan 500 Takjil Buka Puasa di Jakbar, Menu Tradisional Jadi Pilihan
37 menit lalu -
Ada Penampakan Menyeramkan di CCTV Rumah Jessica Iskandar, Bikin Merinding
58 menit lalu -
Arsenal vs Leeds: Beringas, The Gunners Jauhi Man City!
50 menit lalu -
Dukung UMKM, Komunitas Lebak Ekonomi Kreatif Gelar Wisata Kuliner
46 menit lalu -
Suporter Tuduh Erick Thohir Tidak Jujur soal Alasan FIFA Coret Indonesia
17 menit lalu -
Kebakaran Rumah di Cengkareng, 12 Mobil Damkar Dikerahkan
41 menit lalu -
Respons Once Mekel Terkait Larangan Nyanyi Lagu Dewa 19, Singgung 3 Vokalis Lain
40 menit lalu -
Wakil Ketua DPRD Kaltim Seno Aji Ungkap Keprihatinan Soal Kejadian yang Menimpa Warga Rempanga
56 menit lalu -
Jurgen Klopp Sulit Menerima Kenyataan Liverpool Dibantai Manchester City 1-4
24 menit lalu
Aktivitas Mosun Asia Meningkat, BMKG: Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia Bagian Tengah dan Barat

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menganalisis dinamika atmosfer dari beberapa parameter cuaca yang mempengaruhi kondisi cuaca di Indonesia. Salah satunya peningkatan Mosun Asia, Madden Julian Oscillation (MGO).
Selain itu, terdapat juga bibit siklon tropis 94S dan 98W yang berdampak meningkatkan pertumbuhan awan hujan. Sehingga cuaca di wilayah Indonesia diperkirakan hujan pada hari ini, Senin (30/1/2023).
"Adanya peningkatan aktivitas mosun Asia secara signifikan yang mengakibatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia bagian barat tengah dan Selatan. Selanjutnya kami memantau MGO sedang aktif di kuadran ketiga atau yang berada di wilayah Samudra Hindia yang berdampak terhadap peningkatan curah hujan khususnya di wilayah Indonesia bagian barat dan tengah," kata prakirawan BMKG Syndhy Indah Pratiwi.
"Selain itu juga terpantau gelombang ekuator Rossby yang berpotensi aktif di wilayah Jawa Bali, Nusa Tenggara dan papua bagian Selatan," sambungnya.
Baca juga: Waspada! Hujan Turun Merata di Seluruh Wilayah DKI Jakarta Pagi Ini
Kemudian, Syndhy menjelaskan, terdapat bibit siklon tropis 94S terpantau berada di Samudra Hindia Barat Daya Lampung, sistem ini memiliki kecepatan angin maksimum 25 knot dan tekanan udara minimum 102 milibar, yang bergerak ke arah barat daya atau yang menjauhi wilayah Indonesia.
Baca juga: Gempa M2,3 Guncang Banjarnegara, Pusatnya Berada di Darat
"Dengan kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan gelombang tinggi di sekitar wilayah bibit siklon tropis," terangnya.
Syndhy melanjutkan, juga terdapat bibit siklon tropis 98W terpantau berada di Selat Karimata sebelah barat Kalimantan Barat. Sistem ini memiliki kecepatan angin maksimum 15 knot dan tekanan minimum 108 milibar dengan arah gerak stasioner. Potensi bibit ini juga tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan cenderung berkurang atau bahkan menghilang.