-
Hasil Liga Futsal Profesional 2021: Sadakata FC Menyerah 3-4 dari Halus FC
51 menit lalu -
Exco PSSI Ungkap Penyebab Pemain Keturunan Ivar Jenner Tidak Ikut TC Timnas Indonesia U-19 Jelang Piala AFF U-19 2022
59 menit lalu -
Bayi Mammoth Ditemukan Membeku, Berusia 30.000 Tahun
51 menit lalu -
Audisi KDI 2022 Digelar di Madiun, Masyarakat Berebut Jadi Penyanyi Dangdut
47 menit lalu -
Faktor Ini Bikin Penjualan Almaz RS Laris Manis
58 menit lalu -
Kata AKP Dedi Mirza soal Kejadian di Depan Alfamart Cikeusal Serang
33 menit lalu -
Jadwal dan Harga Tiket Pesawat Surabaya-Bali Akhir Juni 2022
56 menit lalu -
UNY Meluluskan 937 Wisudawan, Dengarkan Pesan Pak Rektor
54 menit lalu -
Iko Uwais Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi, Pengacara Sebut Bukan Mangkir, Oh Ternyata
35 menit lalu -
PPPK 2022 Bawa Kabar Gembira Ini Buat Honorer Nakes
21 menit lalu -
Mengenal NJOPTKP (Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak). Perbedaan dengan NJOP dan Cara Menghitungnya
56 menit lalu -
Harga Telur Naik, Mendag: Harap Maklum Ya
37 menit lalu
Angela Tanoesoedibjo Angkat Isu Pembiayaan Pengurangan Risiko Bencana Sektor Pariwisata di Forum GPDRR 2022

BALI - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo turut serta dalam sesi Ministrial Round Table di forum Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022, di Bali pada Kamis (26/5/2022).
Wamenparekraf Angela menyampaikan sudut pandang Indonesia tentang masalah pembiayaan Disaster Risk Reduction (DRR) di destinasi pariwisata. Menurutnya biaya kerugian bencana akan melebar tergantung pada ekosistem pariwisata tersebut.
"Biaya kerugian bencana melebar karena pariwisata tergantung pada ekosistem yang utuh dan kepercayaan yang dibangun selama bertahun-tahun. Oleh karena itu, pencegahan dan kesiapsiagaan bencana sangat penting untuk rencana manajemen terpadu," ujar Wamenparekraf yang juga Wakil Ketua Umum Partai Perindo Bidang Ekonomi Digital & Kreatif itu.
Wamenparekraf menyampaikan terkait perlunya kolaborasi multi-stakeholder dalam mengatasi bencana. Serta pelaku pariwisata harus mengambil peran aktif dalam antisipasi dan penanggulangan bencana demi mewujudkan industri pariwisata yang berkelanjutan.
"Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, berkomitmen untuk agenda ini dengan membangun pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan," ujar Wamenparekraf.
Turut mendampingi Wamenparekraf, Staf Ahli Manajemen Krisis, Fadjar Hutomo. Dalam keterangannya, Fadjar menyampaikan dalam mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan, Kemenparekraf telah meluncurkan aplikasi Carbon Footprint Calculator.
"Program Carbon Footprint Calculator (CFPC) merupakan upaya Kemenparekraf dalam melakukan pengimbangan nilai emisi yang telah dihasilkan, dengan menyerap jejak karbon demi membantu mencegah dampak buruknya pada iklim," ujar Fadjar.