-
Kalender Bali Rabu 17 Agustus 2022: Baik Bikin Ranjau & Bendungan, Tolong Hindari Ini
54 menit lalu -
Cuaca Jawa Timur Hari Ini 17 Agustus 2022,
44 menit lalu -
KIB Launching Visi Misi, Pengamat: Politik Gagasan, Bukan Politik Catwalk
55 menit lalu -
Prakiraan Cuaca Jakarta 17 Agustus, Upacara dengan Langit Cerah
51 menit lalu -
4.200 Personel TNI-Polri Amankan Upacara Peringatan HUT Ke-77 RI di Istana
44 menit lalu -
Johan DPR: RAPBN 2023 Belum Fokus terhadap Sektor Pertanian
38 menit lalu -
Christina Aryani Optimistis Indonesia Akan Terus Maju Sebagai Bangsa Besar
50 menit lalu -
5 Pelatih yang Layak Gantikan Bima Sakti jika Naik Pangkat ke Timnas Indonesia U-19, Nomor 1 Adalah Asisten Shin Tae-yong
34 menit lalu -
HT - Prabowo, Bahas Potensi Kolaborasi Politik
58 menit lalu -
Para Undangan Upacara HUT Ke-77 RI Pakai Baju Adat, Ada Arahan dari Jokowi
45 menit lalu -
3 Pertempuran Dahsyat di Laut Merebut dan Mempertahankan Kemerdekaan
45 menit lalu -
Jadi Irup Upacara Detik-detik Proklamasi, Jokowi Pakai Baju Adat Ini? Warnanya Menyala
25 menit lalu
0
Angka Kemiskinan Ekstrem di Buleleng Capai 3.000 KK

Sebanyak 3.740 KK diantaranya masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem (sangat miskin) yang perlu mendapat penanganan segera. Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) pun tengah menyusun strategi pengentasan kemiskinan yang tepat. Strategi pengentasan kemiskinan itu dibahas dalam rapat TKPKD Buleleng di ruang Unit IV Setda Buleleng, Kamis (30/6).
Wakil Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra mengatakan dalam evaluasi angka kemiskinan di Buleleng, TKPKD telah melakukan pemetaan kantong-kantong kemiskinan di Buleleng.
Tim selanjutnya akan menyusun program dan pemberdayaan di kantong-kantong kemiskinan tersebut, dengan sistem keroyokan dari beberapa instansi terkait. "Pengentasan kemiskinan ini bukan lagi ego sektoral, tetapi lintas sektoral. Seperti yang dilakukan pemerintah pusat di Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, beberapa kementerian termasuk pemerintah daerah masing-masing membawa program pemberdayaan sesuai dengan leading sector-nya," ucap Wabup Sutjidra.
Program pemberdayaan itu diharapkan dapat mengangkat ekonomi masyarakat miskin. Minimal dapat memenuhi tiga kebutuhan dasar yakni pendidikan, kesehatan dan sosial ekonomi.
Sementara itu Sekda Buleleng Gede Suyasa menambahkan langkah pertama yang dilakukan TKPKD Buleleng, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Buleleng akan memetakan data kemiskinan lebih konkrit berdasarkan karakteristiknya. Hasil pemetaan ini selanjutnya baru dapat dibuatkan program pemberdayaan oleh masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
"Karakteristik dan kriteria kemiskinan per KK harus dikonkritkan. Apakah miskin karena tidak punya rumah, atau tidak punya sanitasi, atau masalah pangan dan lain sebagainya. Dari sana nanti akan dibuatkan program oleh OPD terkait," ucap Suyasa yang juga Sekretaris TKPKD Buleleng ini.
Evaluasi angka kemiskinan diharapkan mendapatkan solusi yang tepat. Sehingga targetnya TKPKD dapat mengentaskan kemiskinan ekstrem ini di tahun 2023 mendatang. *k23
Sumber: Nusabali
Berita Terkait
Berita Populer Dari Nusabali