-
Piala AFF U-16 2022: Timnas Indonesia U-16 Juara, Media Vietnam Sebut Indonesia Tinggalkan Citra Buruk sebagai Tuan Rumah
37 menit lalu -
Kejuaraan Dunia 2022: Ini Pemain yang Diwaspadai Kento Momota
50 menit lalu -
4 Pesepak Bola Top Indonesia Berdarah Batak, Nomor 1 Andalan Persija Jakarta
52 menit lalu -
Franco Morbidelli Sebut Perburuan Gelar Juara MotoGP 2022 Luar Biasa Sengit
20 menit lalu -
Mendadak Curhat, Sule Bahas Soal Keluarga Dengan Aziz Gagap
41 menit lalu -
Jika Kuota Pertalite Jebol, Subsidi BBM Bakal Tembus Rp600 Triliun
39 menit lalu -
Indef Dukung Kementan Perkuat Pangan Bahan Baku Lokal
33 menit lalu -
DPD Demokrat NTB: Jangan Sampai Kegaduhan DAK Berlanjut, Aparat Hukum Harus Usut Tuntas
42 menit lalu -
Perajin Batujai Tolak Tawaran Kerja Sama dengan Hotel, Alasannya Jangan Dipandang Sebelah Mata
46 menit lalu -
Tolak Teriakkan Slogan Partai Islam Radikal, Anggota Ahmadiyah Pakistan Ditikam hingga Tewas
36 menit lalu -
Legenda Arsenal Ultimatum Mikel Arteta, Jika Gagal Finis 4 Besar, Silakan Pergi!
23 menit lalu -
Prabowo Bilang Punya Cita-Cita yang Sama dengan Jokowi
22 menit lalu
Antisipasi Kemungkinan Terburuk, IDI Segera Bentuk Satgas Cacar Monyet dan Hepatitis Akut

KETUA Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Adib Khumaidi mengatakan bahwa pihaknya akan membuat Satgas monkeypox atau cacar monyet hingga hepatitis akut. Satgas tersebut akan berisikan anggota organisasi profesi IDI.
"Kami akan membuat Satgas yang berisikan anggota organisasi profesi IDI. Ini diharapkan dapat mengantisipasi penyakit pandemi maupun endemi, termasuk juga penyakit hepatitis akut dan cacar monyet," kata Adib pada awak media di Kantor PB IDI, Jakarta Pusat, kemarin (21/6/2022).
Hepatitis akut sendiri hingga sekarang penyebabnya masih misterius. Meski begitu, Satgas tetap diperlukan untuk terus mengantisipasi keparahan terjadi.
Pun juga dengan cacar monyet, kata Adib, sekalipun kasusnya belum ditemukan di Indonesia, tapi Satgas tetap diperlukan untuk mencegah penyakit itu masuk dan mengantisipasi hal terburuk misal kasusnya ditemukan di Indonesia.
BACA JUGA : Kemenkes Pastikan Kasus Cacar Monyet Belum Ada di Indonesia
Sejauh ini, Satgas Covid-19 IDI sudah ada dan diharapkan peran organisasi profesi ini bisa maksimal di masyarakat, sehingga BA.4 dan BA.5 tidak menjadi gelombang keempat yang diprediksi terjadi pada akhir Juli.
BACA JUGA : Gejala Baru Cacar Monyet, Salah Satunya Pendarahan Dubur
Di sisi lain, Dokter Spesialis Paru dr Agus Dwi Susanto, Sp.P, menjelaskan bahwa Indonesia tak hanya menghadapi masalah Covid-19, tetapi ada beberapa penyakit menular lainnya yang tetap harus jadi perhatian.
"Hepatitis akut misalnya. Itu adalah penyakit menular yang perlu jadi perhatian karena kasusnya perlahan terus bertambah. Kami dari PB IDI akan terus melakukan kajian dan mengeluarkan rekomendasi untuk mengantisipasi kondisi terburuk," terang dr Agus.
Lalu, soal cacar monyet meski kasusnya belum ada tapi Satgas Cacar Monyet nantinya akan tetap mengeluarkan rekomendasi untuk upaya pencegahan. Ini penting sehingga kesadaran akan menjaga kesehatan semakin tinggi di masyarakat.