-
Media Malaysia Sebut Persib Bandung Bikin Rekor di Liga 1 2022-2023 Usai Tak Terkalahkan dalam 14 Laga!
59 menit lalu -
IHSG Siang Ini Melemah 0,46% ke Level 6.879
38 menit lalu -
Jokowi Singgung Kasus Harta Orang Terkaya Asia Raib Rp1.800 Triliun Bikin Ekonomi India 'Sakit'
46 menit lalu -
Ecky Sewakan Apartemen Angela Sebesar Rp99 Juta Usai Mutilasi Korban
40 menit lalu -
Sandy Walsh Gagal Jadi Starter, Penyebab KV Mechelen Ditahan 2-2 Charleroi?
51 menit lalu -
Kevin De Bruyne Jadi Cadangan di Laga Manchester City Kontra Tottenham Hotspur, Pep Guardiola Beri Penjelasan Begini
55 menit lalu -
Erick Thohir Beberkan Keuntungan RI Larang Ekspor Bauksit
48 menit lalu -
Herry IP Buka Suara soal Performa Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan yang Belum Maksimal di Thailand Masters 2023
40 menit lalu -
Puluhan Ribu Orang Berdemonstrasi Protes Rencana Pemerintah Hapus Hari Libur Publik
27 menit lalu -
Jokowi Minta Pinjol, Investasi hingga Tour Haji Diawasi Harus Detail
52 menit lalu -
Bamsoet Ajak Jaga Kedamaian di Tahun Politik
41 menit lalu -
Perilaku Menyimpang Mama Muda: Ancam Bunuh Anak Jika Tak Dilayani Suami
47 menit lalu
Antonio Conte: Achraf Hakimi Penendang Penalti yang Buruk
Indonesia - Achraf Hakimi memastikan langkah Maroko ke perempat final Piala Dunia. Dia jadi penendang terakhir saat adu penalti melawan Spanyol.
Sang bek kanan memastikan kemenangan 3-0 Maroko lewat adu penalti. Eksekusinya pun melengkapi kegemilangan Yassine Bounou yang menahan tiga algojo Spanyol.

Apa yang dilakukan Hakimi tentu tak terbayangkan sebelumnya oleh mantan-mantan rekannya di Inter Milan. Terutama sang mantan pelatih, Antonio Conte.
Jauh sebelum Piala Dunia 2022 berlangsung dan ketika penggawa timnas Maroko masih memperkuat Inter Milan, Conte selalu mewanti-wanti agar dia tidak mengambil penalti.
Menurut sang pelatih, pemainnya itu penendang penalti yang buruk. "Yang penting Achraf Hakimi tidak mengambil penalti," kata Conte beberapa tahun lalu.

"Dia bisa melakukan tendangan bebas dari jarak jauh. Tapi ketika kita semua di belakang dan berlatih penalti, saya pikir ketika kita berada di turnamen dan adu penalti semua orang akan mati sebelum membiarkannya menendang," ia menambahkan.
"Dia benar-benar buruk dalam adu penalti. lebih buruk dari saya sebagai pemain. Dia berkembang dan bisa berkembang pesat karena terkadang dia tidak langsung melihat operan. Dia terbiasa melakukan sentuhan dan berpikir," terangnya.
Achraf Hakimi Lakukan Penalti PanenkaApa yang dikatakan Antonio Conte kala itu tidak terbukti di Qatar. Tapi pria yang kini menangani Tottenham Hotspur benar bahwa mantan pemainnya terus berkembang.

Itu terlihat kala Achraf Hakimi jadi penendang keempat Singa Atlas. Tendangannya itu bisa jadi penentu negaranya menciptakan sejarah.
Apa yang dilakukan kemudian pun luar biasa. Dia mencetak gol dengan cara panenka, sebuah teknik yang sulit dilakukan. Apalagi pada momen krusial.