-
Gerah dengan Sikap Cristiano Ronaldo, Manchester United Mulai Pertimbangkan untuk Putus Kontrak
46 menit lalu -
Hasil Bayern Munich vs VfL Wolfsburg di Pekan Ke-2 Liga Jerman 2022-2023: Die Roten Menang 2 Gol Tanpa Balas
19 menit lalu -
Hasil Chelsea vs Tottenham Hotspur di Pekan Ke-2 Liga Inggris 2022-2023: Gol Telat Harry Kane Selamatkan The Lilywhites dari Kekalahan
30 menit lalu -
Ini Alasan Kemenhub Undur Pemberlakuan Tarif Ojol, Ternyata
53 menit lalu -
Sukses Tahan Imbang Persija Jakarta, Persikabo 1973 Bercokol di Posisi Dua Klasemen Sementara
45 menit lalu -
Temui Wali Nangroe Aceh, Wamen ATR Tegaskan Komitmen Pemerintah soal Lahan Bagi Eks Kombatan
58 menit lalu -
Cikarang Heboh, Sepasang Monyet Berkeliaran Dikira Binatang Jadi-jadian
55 menit lalu -
Ardy Susanto Sebut PKB Rumah Besar Kebangsaan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
47 menit lalu -
Perkasa Klaim Jadi Partai Pertama di Dunia yang Pakai Desa
40 menit lalu -
Masih Ingin Balapan, Andrea Ianonne Berniat Balik ke MotoGP atau Gabung WSBK
21 menit lalu -
Suharso Sebut KIB Ingin Cegah Indonesia Durhaka Pada Zaman, Apa Maksudnya?
45 menit lalu -
Sambut HUT ke-77 RI, PSMP Gelar Konser Outdoor di CFD
20 menit lalu
AS: Program Rudal Korut Kian Menganggu Keamanan

SEOUL - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin pada Kamis (2/12) mengatakan perkembangan senjata dan rudal milik Korea Utara (Korut) kian mengganggu keamanan regional. Hal ini diungkapkan Austin usai berbicara dengan mitranya dari Korea Selatan (Korsel) di Seoul.
Austin mengatakan AS meminta Korut agar terlibat dalam dialog. Dia mengatakan diplomasi merupakan pendekatan terbaik untuk membujuk Korut.
Austin dan Jenderal Angkatan Darat AS Mark Milley, selaku Kepala Staf Gabungan, menggelar pembicaraan militer tahunan dengan sejumlah pejabat Korsel yang mencakup pembaharuan rencana operasional untuk antisipasi konflik dengan Korut.
Baca juga: AS dan Korsel Siapkan Rencana Perang Baru Lawan Korut
Menteri Pertahanan Korsel Suh Wook usai berbincang dengan Austin, mengatakan AS berjanji untuk mempertahankan jumlah pasukan AS saat ini di Korsel yang mencapai 28.500 personel.
Suh juga menuturkan bahwa kedua belah pihak membuat kemajuan dalam memenuhi syarat pemindahan kendali komando masa perang pasukan gabungan mereka ke Korsel.
Baca juga: Kembali Memanas, AS Mengaku Siap Berunding Kembali dengan Korut