-
Polisi: Sejumlah Kasus Bunuh Diri di OKU Diselidiki, Tak Ada yang Mengarah Akibat Pinjol
53 menit lalu -
Ini Syarat Indonesia Jadi Negara Berpendapatan Tinggi
52 menit lalu -
Tempati Peringkat Enam, Korfball Tembus PON 2024
55 menit lalu -
Ganjar : Semua Orang Punya Hak Berdemokrasi
31 menit lalu -
Marco Bezzecchi Juara MotoGP di India
54 menit lalu -
3 Tips Ampuh Berlatih Menerima Diri Sendiri Apa Adanya
49 menit lalu -
Revisi Aturan, Produk Impor Masuk RI Minimal Harga Rp1,5 Juta
46 menit lalu -
Ungguli Jatim, Lemkari Bali Juara Umum
54 menit lalu -
Papera Jogjakarta Deklarasi Dukung Prabowo
31 menit lalu -
Siskaeee Akui Dibayar Rp10 Juta untuk Satu Film Porno
24 menit lalu -
Siskaeee Dibayar Rp10 Juta Bintangi Film Kramat Tunggak
23 menit lalu -
Gibran Didorong Maju sebagai Cawapres
32 menit lalu
Asumsi Makro RAPBN Disepakati, Ini Dia Target Ekonomi Jokowi di 2024
JAKARTA - Pemerintah dan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyepakati asumsi dasar untuk pembicaraan pendahuluan dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2024.
"Hasil dari panitia kerja (Panja) kami sahkan dan menjadi kesepakatan pemerintah dengan Komisi XI, serta merupakan keputusan yang akan kami sampaikan dalam pembicaraan RAPBN 2024," kata Ketua Komisi XI DPR Kahar Muzakir dalam Rapat Kerja bersama pemerintah, yang dipantau secara virtual di Jakarta, Kamis (8/6/2023).
Asumsi dasar yang disepakati terdiri dari asumsi dasar ekonomi makro, target pembangunan, serta indikator pembangunan.
Asumsi dasar ekonomi makro yang telah disepakati yakni pertumbuhan ekonomi dalam rentang 5,1 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) sampai 5,7 persen (yoy) dan inflasi yang akan dijaga pada level 1,5 persen (yoy) sampai 3,5 persen (yoy).
Kemudian, nilai tukar rupiah pada level Rp14.700 per dolar AS hingga Rp15.200 per dolar AS, serta tingkat suku bunga surat berharga negara (SBN) tenor 10 tahun di kisaran 6,49 persen sampai 6,91 persen.

Untuk target pembangunan, kisaran target tingkat pengangguran terbuka (TPT) ditetapkan dalam rentang 5 persen sampai 5,7 persen, tingkat kemiskinan di level 6,5 persen sampai 7,5 persen, rasio gini berada dalam rentang 0,374-0,377, dan indeks pembangunan manusia pada level 73,99-74,02.
Sementara itu, indikator pembangunan meliputi nilai tukar petani (NTP) dalam kisaran 105-108 serta nilai tukar nelayan (NTN) 107-110.