-
Hitung-hitungan Kenaikan Gaji PNS, TNI-Polri di 2024
59 menit lalu -
Sempat Punya Peluang Datangkan Erling Haaland dan Kylian Mbappe, Barcelona Justru Beli Ousmane Dembele dan Philippe Coutinho
46 menit lalu -
Performa Menurun, Zacha/Bela Diparkir PBSI
47 menit lalu -
Demi Pulangkan Lionel Messi ke Camp Nou, Barcelona Bakal Jalin Kerjasama dengan Klub Ini
55 menit lalu -
3 Pidato Soekarno Tentang Pancasila, Bersuara Lantang di Ajang Nasional hingga Internasional
34 menit lalu -
2,7 Juta Warga Indonesia Hidup dari Tembakau, Banyak yang Sudah Turun Temurun
25 menit lalu -
Kerap Jadi Tahanan Politik, Berikut Lokasi-Lokasi Pengasingan Bung Karno
34 menit lalu -
Pernyataan Nindy Ayunda Setelah Diperiksa Soal Kasus Dito Mahendra
30 menit lalu -
Catatan Dahlan Iskan: Desember Emas
35 menit lalu -
Soal Cawapres Pendamping Anies, Ada Sinyal Apa dari Kepulauan Seribu?
35 menit lalu -
Hasil Lengkap Wakil Indonesia di Hari Kedua Thailand Open 2023: Marcus Gideon/Kevin Sanjaya Melesat ke 16 Besar, Leo Rolly/Daniel Marthin Terhenti
23 menit lalu -
Momong Anak, Jessica Iskandar Pamer Body Makin Berisi Pakai Bikini di Kolam Renang
35 menit lalu
Awas Diserobot Asing, Indonesia Kekurangan Sopir Truk yang Kompeten
JAKARTA - Indonesia kekurangan sopir truk yang kompeten di tengah angkatan kerja yang melimpah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah angkatan kerja berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Agustus 2022 sebanyak 143,72 juta orang, naik 3,57 juta orang dibanding Agustus 2021.
Akan tetapi, Indonesia disebut masih kekurangan sekira 15 - 20% pengemudi truk kompeten yang memiliki pengetahuan, kemampuan dan sikap yang mumpuni.
"Artinya, bila 1 perusahaan memiliki 100 truk, antara 15 - 20 unit akan menganggur setiap bulannya karena tidak ada sopir yang kompeten," ujar Ketua Kompartemen Pendidikan dan Pelatihan Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Johannes Samsi Purba dalam program Market Review IDX Channel, Rabu (29/3/2023).
Johannes mengatakan, pemerintah perlu bertindak cepat untuk menindaklanjuti kekurangan tersebut lantaran akan memberikan efek domino ke berbagai hal. Pertama, tenaga kerja asing akan menggunakan kesempatan ini untuk mengisi kekosongan, sehingga berpotensi meningkatkan angka pengangguran.
Kedua, kekosongan pengemudi truk kompeten akan berpengaruh kepada distribusi barang. Bila distribusi tidak diatur secara maksimal, tentunya akan menurunkan akses masyarakat untuk mendapatkan barang dan pada akhirnya meningkatkan harga.
BACA JUGA:
"Bila distribusi terhambat, pasti akan menyebabkan inflasi. Ini perlu dicermati," imbuhnya.