-
Yuk Hilangkan Pegal-Pegal dengan Makan Bubur Sumsum
54 menit lalu -
Timnas Indonesia U-19 Jalani Karantina Mandiri di 2 Hotel Berbeda
42 menit lalu -
Deretan Potret Model Myanmar yang Sempat Jadi Biksu Selama 10 Hari
40 menit lalu -
Repsol Honda: Perkembangan Cedera Marc Marquez Memuaskan
30 menit lalu -
Ciong Melulu! Shionya Wajib Tolak Bala
43 menit lalu -
Wamenkes: Pemerintah Sangat Mendukung GeNose, Namun Perlu Diperhatikan Validasinya
25 menit lalu -
5 Korban Pesawat Sriwijaya Air Kembali Teridentifikasi, Berikut Identitasnya
23 menit lalu -
Catatan Terbaru Pusdalops BNPB: Sebegini Jumlah Orang Meninggal Dunia Akibat Gempa di Sulbar
15 menit lalu -
Akademisi Bongkar Hal Mengejutkan, Jokowi Tak Bisa Tidur Nyenyak
13 menit lalu
Azis Ajak Tokoh Masyarakat Jadi Influencer Atasi Covid-19

JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI, Azis Syamsuddin menyoroti soal penambahan kasus harian yang mencapai 8.369 pada Kamis (3/12). Azis mengajak para pemimpin pemuka masyarat memainkan peran influencer atasi Covid-19.
"Influencer adalah bentuk ajakan kepada masyarakat untuk mengubah perilaku di masa pandemi Covid-19. Dimulai dari lurah camatnya atau bupatinya, kiainya atau pemimpin gereja, pemimpin adat, atau bisa jadi pengusaha yang begitu berpengaruh, selebgram (instagram, channel youtube, facebook, twitter) jadi role model perubahan perilaku untuk Atasi Covid-19," kata Azis dalam keterangan tertulisnya, Jumat (4/12).
Azis juga mengingatkan agar para pemangku kepentingan saling memberikan contoh menggaungkan 3 M, cara hidup sehat, cukup tidur dan makan, minum air putih, meditasi, olah raga, membuat aturan dan menegakkan aturan. Azis menambahkan, agar tokoh masyarakat mengikuti protokol kesehatan dan contohkan di setiap kesempatan pakai masker, cuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
"Influencer itu akan memberikan manfaat dengan membangun trust, meningkatan kepedulian, efektif tepat mengenai target masyarakat yang dibutuhkan saat ini," ucapnya.
Ia mencontohkan, para pejabat mengenakan masker saat dalam rapat, menjaga jarak dan mencuci tangan di setiap kesempatan. Menurutnya pendekatan cara influencer role model tersebut dapat disesuaikan karena beda-beda karakter wilayah/daerah.
"Di sini peran leader atau orang-orang yang dianggap penting yang bisa mempengaruhi," ujarnya.
"Sekali lagi perubahan perilaku diupayakan pertama kali dengan mengidentifikasi dulu di masyarakat-masyarakat tertentu siapa yang influencer-nya. Kemudian kita ngomong ke influencer-nya untuk menyatukan cara berpikir, cara pandang, dan juga cara menanggulangi Covid-19 ini bersama-sama," imbuhnya.
- Pemkot Bogor Sepakat Libur Panjang Dikurangi
- Jalur Gaza akan Kembali Lockdown Usai Covid-19 Melonjak
- Penyanyi Trot Lee Chan-won Positif Covid-19
- Umat Islam di Kota Palu Doakan Korban Pembantaian di Sigi
- Korea Anggarkan Rp 5,1 Miliar untuk Latih K-pop Artis Asia