-
Liverpool Gagal Kalahkan Rekor Kandangnya, Ini Kata Jose Mourinho
53 menit lalu -
Mentan Syahrul Memperingatkan: Jangan Merekayasa Korban Bencana
40 menit lalu -
Biar Foto Makin Ekspresif, Ini Fitur Samsung S21+ 5G yang Bisa Digunakan
59 menit lalu -
Begini Alur Pendaftaran Manual Vaksinasi Covid-19 untuk Tenaga Kesehatan
58 menit lalu -
Polres Langkat Tangkap Tersangka Pembunuhan Sadis terhadap Seorang Perempuan
52 menit lalu -
Dampak Pandemi, Lalu Lintas Penerbangan Bandara Hang Nadim Turun 32,4 Persen
50 menit lalu -
Nur Rizal: Kepercayaan Diri Guru Menjadi Kunci Peningkatan Mutu Pendidikan
56 menit lalu -
PSG vs Montpellier 4-0: Statistik Neymar Sangar
36 menit lalu -
Bursa Transfer: Segera Tinggalkan Real Madrid, Martin Odegaard Makin Dekat dengan Arsenal
46 menit lalu -
Pelatih Sebut Dustin Poirier Takkan Bisa Kalahkan Conor McGregor
32 menit lalu -
Jabatan Luhut Panjaitan Bakal Bertambah
26 menit lalu -
VIDEO: Highlights NBA, LA Cilppers Kalahkan Oklahoma City Thunder
50 menit lalu
Bahaya! Danau di Afrika Berisiko Meledak

Di AFRIKA bagian tengah terdapat danau yang berpotensi meledak. Tetapi memanfaatkannya sebagai sumber energi dapat membantu mencegah bencana.
Danau Kivu adalah salah satu perairan paling aneh di Afrika yang menjadikannya subyek menarik bagi para ilmuwan. Di satu sisi, danau tersebut menyimpan potensi bahaya, tapi di sisi lain merupakan sumber kemakmuran bagi jutaan orang yang tinggal di sekitarnya.
Kivu tidak seperti kebanyakan danau air dalam. Biasanya ketika air pada permukaan danau mendingin-misalnya oleh suhu musim dingin atau aliran sungai yang membawa lelehan salju-air yang dingin dan padat itu tenggelam, sedangkan air yang lebih hangat dan kurang padat naik dari bawah danau yang lebih dalam. Proses ini, yang dikenal sebagai konveksi, umumnya membuat permukaan danau lebih hangat daripada air di bawahnya.
Tetapi di Danau Kivu, ada kondisi-kondisi tertentu yang saling mempengaruhi sehingga memblokir pencampuran ini. Akibatnya, sifat danau menjadi tidak terduga dengan konsekuensi yang mengejutkan.
Baca Juga: Topan Idai Terjang Bagian Selatan Afrika, Tewaskan Lebih dari 100 Jiwa
Terletak di perbatasan antara Rwanda dan Republik Demokratik Kongo, Kivu adalah salah satu dari serangkaian danau yang melapisi Rift Valley (Lembah Celah) Afrika Timur-tempat lempengan benua Afrika perlahan-lahan terbelah oleh kekuatan tektonik.
Tekanan yang dihasilkan menipiskan kerak bumi dan memicu aktivitas vulkanis, menciptakan mata air panas di bawah Kivu yang menyuplai air panas, karbon dioksida, dan metana ke lapisan dasar danau.
Mikroorganisme menggunakan sebagian CO2, serta bahan organik yang tenggelam dari atas, untuk menciptakan energi serta menghasilkan tambahan metana sebagai produk sampingan.
Gas-gas ini biasanya akan menggelembung keluar dari air. Namun, kedalaman Kivu yang luar biasa, yang mencapai lebih dari 460 meter pada titik terdalamnya, menciptakan begitu banyak tekanan sehingga mereka tetap larut berada dalam air.
Campuran air dan larutan gas ini lebih padat daripada air biasa, sehingga mencegahnya naik. Air di dalam juga lebih asin karena sedimen yang turun dari lapisan atas danau dan dari mineral di mata air panas, yang meningkatkan kepadatan.
Baca Juga: 7 Fakta Ini Membuktikan Ethiopia Negara Anti-Mainstream
Hasilnya, kata ahli limologi Sergei Katsev dari University of Minnesota Duluth, adalah danau dengan beberapa lapisan air dengan kepadatan yang sangat berbeda. Pemisahnya hanyalah lapisan transisi tipis.