-
Soroti Regulasi Khusus Pemain U-23 di Liga 1 2023-2024, Pengamat Sepakbola Nasional: Harus Didukung!
56 menit lalu -
Usai Perpanjang Kontrak dengan Manchester United hingga 2028, Diogo Dalot Tebar Janji Begini
57 menit lalu -
Elektabilitas Capres 2024: Prabowo Ungguli Ganjar, Anies Kalah Jauh
57 menit lalu -
Lawan Argentina Mempertebal Nyali Timnas Indonesia, Kata Rizky Ridho
28 menit lalu
Bank-Bank AS Runtuh, Eropa Langsung Terguncang
JAKARTA - Bangkrutnya perbankan di AS mengguncang pasar keuangan Eropa. Perbankan raksasa Credit Suisse kehilangan hampir seperempat nilainya di tengah meningkatnya kejatuhan dari runtuhnya dua bank regional di Amerika Serikat.
Saham keuangan Eropa turun tajam karena runtuhnya Silicon Valley Bank (SVB) California, dan kegagalan berikutnya dari Signature Bank dari New York.
Namun demikian, dampak dramatis pada Credit Suisse dalam perdagangan Rabu (15/3/2023) sebagian besar tidak terduga, karena lembaganya sangat besar.
Menurut data tahun 2022 dari Insider Intelligence, Credit Suisse adalah bank terbesar kedua di Swiss dan terbesar ke-17 di Eropa, dengan aset yang dikendalikan sekitar 730 miliar euro (772 miliar dolar AS).
Lembaga Swiss melihat harga sahamnya anjlok sebesar 24% dalam perdagangan Rabu (15/3/2023), mengakhiri hari di 1,7 franc Swiss dalam perdagangan berat. Di awal sesi saham turun lebih dari 30%.
Kejatuhan Rabu (15/3/2023) adalah sesi penurunan kesepuluh berturut-turut untuk saham perusahaan. Mereka telah kehilangan hampir 40% nilainya sejak 3 Maret, ketika saham ya diperdagangkan pada 2,78 franc Swiss.
Perkembangan terbaru juga meningkatkan volatilitas franc Swiss dibandingkan dengan euro, dolar AS, dan mata uang utama lainnya.