-
Zinedine Zidane Tolak Komentari Real Madrid Incar David Alaba
56 menit lalu -
In Picture: Virus Mutasi Bisa Infeksi Pasien Sembuh dan Penerima Vaksin?
53 menit lalu -
Sharp Mau Jual 3.000 Unit Aquos Sense4 Plus Per Bulan di Kondisi Pandemi
50 menit lalu -
Indonesia Dibanjiri Modal Asing USD5,1 Miliar
59 menit lalu -
Kejar Ketertinggalan, Sri Mulyani Siapkan Anggaran Infrastruktur Rp 417 Triliun di 2021
55 menit lalu -
Tok, DPR RI Resmi Setujui Komjen Listyo Sigit Jadi Calon Kapolri
57 menit lalu -
Hingga 2020, Kementerian ESDM Bangun Lebih Dari 3 Ribu Sumur Bor Air Bersih
51 menit lalu -
Studi: Tes Antibodi 5 Hari Bisa Gantikan 2 Pekan Isolasi
48 menit lalu -
Sepanjang 2020, Badan Geologi Beri 27 Rekomendasi Hasil Survei Geologi
54 menit lalu -
Komisi IX DPR Minta Pemerintah Tambah Kategori Daerah Terapkan PPKM
52 menit lalu -
PSIS Menyambut Shopee Liga 1 Musim Baru dengan Penuh Harapan
51 menit lalu -
Ketahanan Sistem Keuangan Terjaga di Tengah Pandemi, Ini Indikatornya
20 menit lalu
Bantah Didepak, Din Syamsuddin Nyatakan Tolak Masuk Struktur Pengurus MUI

Covesia.com - Mantan Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin mengatakan bukan didepak dari MUI tapi memang menolak masuk struktur pengurus yang menjadi wadah ulama dan zuama tersebut.
"Saya tidak masuk dalam kepengurusan baru MUI adalah karena saya tidak bersedia," kata Din kepada wartawan di Jakarta, Sabtu.
Mantan Ketua Umum MUI mengatakan seandainya tim formatur memasukkan dalam struktur juga tidak bersedia. Sebelum Munas MUI, dia sudah sampaikan di dalam Rapat Pleno terakhir Dewan Pertimbangan MUI pada 18 November 2020 bahwa ingin berhenti dari aktivitas MUI.
Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu menyatakan sudah terlalu lama menjadi pengurus MUI yaitu sekitar 25 tahun baik menjadi sekretaris, sekretaris umum, wakil ketua umum, ketua umum dan ketua dewan pertimbangan MUI.
"Dalam kaitan ini saya meminta maaf kepada segenap anggota Wantim MUI yang mendukung agar saya tetap memimpin Wantim MUI," katanya.
Ia memutuskan tidak menghadiri dan turut serta dalam Munas MUI karena berharap terjadinya regenerasi dan berprasangka baik bagi mereka yang berkeinginan kuat menjabat posisi tertentu.
"Saya mendengar dan mengetahui ada pihak yang ingin menjadi Ketua Wantim MUI dan pengurus MUI. Saya berbaik sangka mereka ingin berkhidmat di MUI, maka sebaiknya diberi kesempatan. Biarlah umat yang menilai dan Allah SWT yang mengganjari," kata dia.
Din mengatakan bagi pejuang Islam tidak terbatas bergerak di MUI saja tetapi bisa berperan di mana saja.
"Jadi tidak masuk dalam kepengurusan suatu organisasi jangan dianggap sebagai masalah besar, begitu pula masuk dalam kepengurusan bukanlah hal istimewa," katanya.
(ant/adi)