-
Remaja 'Pembunuh' Teller Bank Mandiri Lolos dari Jerat Pasal Pembunuhan Berencana
51 menit lalu -
Hasil Liga Spanyol Semalam: Valencia Tertahan, Atletico Madrid Menang Dramatis
58 menit lalu -
Fabio Miretti, Pemain Muda Juventus yang Dianggap The Next De Bruyne
39 menit lalu -
Toyota Ajak Konsumen Kobarkan Semangat Baru di Tahun 2021
53 menit lalu -
Liga Italia Terbaik di 2020 versi IFFHS
53 menit lalu -
Biden-Harris, Rekor Baru di Gedung Putih dan Stori Keluarga Yahudi
50 menit lalu -
Kemarin, Bali Kembali Diterjang 483 Kasus Baru Covid-19
49 menit lalu -
Presiden Minta Program Kartu Prakerja Dilanjutkan
41 menit lalu -
Huawei Mate X2 Didukung Kirin 9000 SoC
34 menit lalu -
Jangan Lakukan 3 Kesalahan Ini Jika Punya Rencana Pensiun Dini
55 menit lalu -
Besok, KPU Tabanan Bahas Penetapan Paslon Terpilih Secara Terbatas
48 menit lalu -
Jadwal Pertandingan Piala FA Pekan Ini: Man United vs Liverpool
53 menit lalu
Bau Urin Tak Sedap Bisa Jadi Tanda Diabetes Tipe 2

Bau urin yang kuat dan tidak sedap bisa menjadi salah satu gejala seseorang memiliki kadar gula darah tinggi dan diabetes tipe 2. Dikutip Diabetes.co.uk, urin yang berbau adalah tanda infeksi saluran kemih bagian bawah atau infeksi bakteri yang mempengaruhi kandung kemih dan saluran yang mengangkut urin dari kandung kemih keluar dari tubuh melalui penis atau vagina.
Kadar gula darah yang tinggi bisa menyebabkan infeksi saluran kemih karena gula dalam urin menjadi tempat berkembang biak yang subur bagi bakteri. Adapun gejala lain dari kadar gula darah tinggi meliputi meningkatnya rasa haus dan mulut kering, sering buang air kecil, kelelahan, penglihatan kabur, penurunan berat badan yang tidak disengaja, nyeri perut, merasa atau sedang sakit, nafas yang berbau buah.
Menurut Diabetes.co.uk, infeksi saluran kemih bagian bawah seringkali dapat diobati dengan minum antibiotik selama beberapa hari. Obat penghilang rasa sakit juga dapat digunakan untuk mengobati sakit perut atau punggung yang terkait. Dalam jangka panjang, menerapkan perubahan gaya hidup sehat dapat membantu menstabilkan kadar gula darah.
Baca juga: Daftar Orang yang Tidak Bisa Diberikan Vaksin Covid-19, Siapa Saja?