-
Tak Langsung PNS, Seleksi PPPK Tetap Wajib Tes
56 menit lalu -
IDI: Antibodi Penyintas Covid-19 Dapat Bertahan 8 Bulan
58 menit lalu -
Dalam 6 Jam, Gedung Putih Berbenah Sambut Keluarga Joe Biden
58 menit lalu -
Juventus Wajib Bungkam Napoli di Piala Super Italia 2021
56 menit lalu -
Barcelona Berupaya Batalkan Skorsing Kartu Merah Pertama Messi
56 menit lalu -
Banyak Negara Miskin Tak Mampu Beli Vaksin, Sri Mulyani: Indonesia Beruntung
52 menit lalu -
Juventus vs Napoli, Gattuso Kenang Persahabatannya dengan Pirlo
50 menit lalu -
Naik ke Puncak Gunung! Utang RI Bengkak Jadi Rp6.074,56 Triliun, Sri Mulyani Buka Suara
55 menit lalu -
Jadwal Liga Italia Akhir Pekan Ini: AC Milan vs Atalanta
53 menit lalu -
Mau Tahu, Inilah 15 Pekerjaan Paling Dicari di Asia Tenggara
56 menit lalu -
BMKG Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi di Laut Jawa bagian Barat
57 menit lalu -
Harga Emas Berjangka Naik di Tengah Pelemahan Dolar
40 menit lalu
Belajar 21 Masalah Kehidupan di Abad ke-21

GenPI.co - Pikiran manusia suka akan kekhawatiran. Ini bukan hal yang buruk, karena rasa khawatir merupakan salah satu cara manusia untuk bertahan hidup.
Nyatanya, kehidupan manusia hari ini penuh dengan hal untuk dikhawatirkan.
BACA JUGA: Libur Akhir Pekan, Yuk Nonton Film Buku Harianku Bareng Keluarga!
Mulai dari terorisme, perubahan iklim, kemunculan kecerdasan buatan, pelanggaran privasi di dunia daring, dan masih banyak lagi.
Dalam buku 21 Lessons for the 21st Century, sejarawan Yuval Noah Harari membuat kerangka kerja untuk menghadapi ketakutan ini. Caranya, jangan berhenti khawatir.
Kekhawatiran ini akan membuat kita dapat memahami masalah kita secara lebih baik dan berakhir pada solusi yang efektif.
Ada 21 bab yang membahas hal penting dalam hidup manusia di abad ke-21, seperti pekerjaan, perang, nasionalisme, agama, pendidikan, dan imigrasi.
Harari pun menawarkan beberapa saran praktis untuk menghadapi masalah tersebut.
seperti strategi tiga cabang untuk memerangi terorisme dan beberapa tips untuk menangani berita hoaks.
Namun, dirinya membungkus diskursus ini dalam perspektif historis dan filosofis.
Gagasan utama dari saran yang diberikannya adalah renungkan dan meditasi.
Kehidupan di abad ke-21 menuntut kesadaran penuh tiap individu akan apa yang dirasakannya.
Manusia harus bisa mengenal dirinya sendiri dan perilaku apa yang berujung pada penderitaan dalam hidupnya.
Saran ini mungkin terdengar sederhana dan Harari sendiri belum memberikan jawaban yang memuaskan.
BACA JUGA: Deretan Buku Bacaan Kegemaran Bung Karno, Apa Saja?
Tapi, buku ini berhasil menawarkan sebuah diskursus mendasar dan penting akan kelangsungan hidup masyarakat dunia. (*)
Jangan lewatkan video populer ini: