-
Absen Bela Timnas Indonesia, Egy Maulana Vikri Ungkap Penyebab Utamanya
50 menit lalu -
Asisten Shin Tae-yong Yakni Yoo Jae-hoon Unggah Pesan Misterius
59 menit lalu -
Jadi Runner Up All England 2023, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan: Kami Masih Bisa Lawan Pemain Muda!
31 menit lalu -
Transaksi Mencurigakan Capai Rp349 Triliun, Mahfud: Tidak Semuanya ASN Kemenkeu!
58 menit lalu -
Desa Adat Jimbaran Kembali Gelar Tradisi Magegobog, Digelar Sehari Sebelum Nyepi
41 menit lalu -
161 Kasus LSD pada Ternak di Sleman, Begini Persebarannya
53 menit lalu -
Butuh Pengertian Klub untuk Timnas U-20 Indonesia
48 menit lalu -
Warganet Berikan Julukan Baginda, Ridwan Kamil: Itu Mah Terserah
48 menit lalu -
Animo Konvensi Rakyat Tinggi, Ahmad Rofiq: Ini Bukti Perindo Milik Semua
37 menit lalu -
Rampung Tepat Waktu, 3 Pemain Naturalisasi Ini Dijamin Perkuat Timnas Indonesia U-20
33 menit lalu -
Jenazah Pebulu Tangkis Syabda Perkasa Belawa Dimakamkan di Sragen
29 menit lalu -
Gelar Tarhib Ramadhan, Perindo Jakpus: Kita Partai Nasional yang Jaga Nilai Kerukunan
44 menit lalu
Belanda Kembangkan Suntik Tanpa Jarum

BELANDA - Para peneliti di Belanda sedang mengembangkan teknologi laser yang memungkinkan proses penyuntikan berlangsung tanpa jarum.
Takut jarum suntik barangkali adalah salah satu penyebab keengganan sejumlah orang menjalani proses vaksinasi Covid-19. Namun, itu akan menjadi cerita lama bila para peneliti Belanda sukses mengembangkan teknologi laser yang memungkinkan vaksin dimasukkan ke tubuh tidak melalui jarum suntik.
Teknologi yang disebut "Bubble Gun" ini memanfaatkan laser yang memungkinkan tetesan-tetesan kecil cairan di luar permukaan kulit merembes masuk ke tubuh.
Baca juga: Takut Jarum Suntik? Ini Uji Coba Vaksin Covid-19 Tanpa Disuntik Sudah Dimulai
David Fernandez Rivas, seorang profesor di Twente University, Belanda, memimpin penelitian itu. Pria yang juga tercatat sebagai peneliti di Massachusetts Institute of Technology. Amerika Serikat, ini mengatakan, proses suntik laser ini lebih cepat daripada gigitan nyamuk dan seharusnya tidak menimbulkan rasa sakit karena ujung saraf di kulit tidak disentuh.
"Jadi, dalam hitungan milidetik, tabung yang berisi cairan dipanaskan oleh laser. Gelembung kemudian terbentuk dalam cairan. Cairan itu kemudian akan keluar dengan kecepatan 100 kilometer per jam. Kita bisa melihat bagaimana cairan itu keluar dan menembus kira-kira satu milimeter kedalaman kulit," jelasnya.
Baca juga: Cerita Peserta Vaksinasi Covid-19 di Mal GI yang Takut Jarum Suntik
Rivas berharap teknologi ini tidak hanya akan membantu lebih banyak orang mendapatkan vaksinasi, tetapi juga akan mencegah risiko kontaminasi melalui jarum suntik dan mengurangi limbah medis.