-
Samsung Galaxy M13 Meluncur dengan Kamera 50 MP, Berapa Harganya?
55 menit lalu -
WHO Desak Negara-Negara Bendung Penyebaran Cacar Monyet
37 menit lalu -
Banyak yang Tidak Sadar, Tyson Fury Memiliki Gaya dan Teknik Tinju yang Sama denga Muhammad Ali
59 menit lalu -
Infinix Note 12 Siap Dirilis Akhir Bulan Ini, Intip Spesifikasinya
22 menit lalu -
Polisi Evakuasi Truk yang Terguling di Tomang
50 menit lalu -
Tampilan Seksi Maksimal Lisa Oktaviani, Aspri ke-27 Hotman Paris Ex-MUA
33 menit lalu -
Dikabarkan Hilang saat Melaut, Nelayan Ini Ditemukan Selamat Usai Terdampar di Pelabuhan
32 menit lalu -
Jangan Kaget, 2 Jaringan Teroris Indonesia Ingin Dukung ISIS
42 menit lalu -
Andritany Ardhiyasa Siap Momong Para Pemain Muda Persija Jakarta
22 menit lalu
BI Ungkap Penyebab Rupiah Melemah tapi Lebih Baik Dibanding Mata Uang Filipina dan Rusia

JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan nilai tukar Rupiah terjaga didukung oleh langkah-langkah stabilisasi Bank Indonesia dan ketahanan sektor eksternal Indonesia, di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang berlanjut.
"Nilai tukar Rupiah pada 19 Januari 2022 melemah 0,77% secara point to point dan 0,01% secara rerata dibandingkan dengan level Desember 2021," ungkap Perry di Jakarta, Kamis(20/1/2022).
Perkembangan nilai tukar Rupiah disebabkan oleh aliran masuk modal asing yang masih terbatas di tengah terjaganya pasokan valas domestik dan persepsi positif terhadap prospek perekonomian domestik.
"Depresiasi Rupiah tersebut relatif lebih rendah dibandingkan depresiasi mata uang sejumlah negara berkembang lainnya, seperti Filipina (0,98% ytd) dan Rusia (2,89% ytd)," tambahnya.
Ke depan, nilai tukar Rupiah diprakirakan tetap terjaga didukung oleh kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang tetap baik, di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang berlanjut.
"Bank Indonesia terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah sesuai dengan fundamentalnya dan bekerjanya mekanisme pasar, melalui efektivitas operasi moneter dan ketersediaan likuiditas di pasar," pungkasnya.