-
Main atau Tidak, Callum Hudson-Odoi akan Terus Tersenyum
55 menit lalu -
3 Alasan Mengapa Orang Jepang Menyukai Serangga
57 menit lalu -
Gunung Semeru Keluarkan Awan Panas, Ini Wilayah yang Terdampak
59 menit lalu -
Human Initiative Beri Bantuan Kepada Warga Terdampak Gempa Sulbar
50 menit lalu -
Korda Honorer K2 Sebut Seleksi Sejuta PPPK Salahi Aturan UU ASN
44 menit lalu -
Mengenang Sosok Sayidiman, Mahfud MD: Guru Militer saat Saya Jadi Menhan
42 menit lalu -
Panglima TNI Tinjau Korban Gempa di RSUD Sulbar dan Serahkan Bantuan Presiden Jokowi
45 menit lalu -
Vaksinasi, Ikhtiar dari Bahaya Covid 19
38 menit lalu -
Gus Menteri Minta Desa Lakukan Pendataan Mikro
51 menit lalu -
Harapan Elemen Mahasiswa untuk Calon Kapolri Komjen Sigit
49 menit lalu -
Eks Liverpool Ragukan Kelayakan Gerrard Jadi Suksesor Klopp
31 menit lalu -
6 Rahasia Elon Musk Capai Kesuksesan
57 menit lalu
Biaya Vaksinasi Lebih Murah Ketimbang Pengobatan Jika Terinfeksi Covid-19

Covesia.com - Pemerintah tengah berupaya mengentas penyebaran corona virus disease atau Covid-19, kehadiran vaksin menjadi upaya pencegahan. Termasuk dalam menekan pertambahan kasus pasien Covid-19 agar tidak terpapar virus tersebut.
Tim gugus tugas Covid-19 Bukittinggi, Ibentaro Samudra mengungkapkan bahwa kesehatan adalah harga yang tak ternilai karena kesehatan itu mahal. Maka dimasa pandemi ini masyarakat benar-benar diminta menjaga kesehatan.
"Jika kita terinfeksi Covid-19 maka akan banyak biaya yang akan kita keluarkan, termasuk harus terpisah dari keluarga dan hari-hari akan abis sia-sia," ungkapnya, Sabtu (28/11/2020).
Lewat vaksinasi yang akan disiapkan pemerintah, kata Ibentaro akan membantu masyarakat dalam menjaga kesehatan dan kekebalan tubuh serta biaya pengobatanpun dapat diminimalisir.
Hal serupa juga disampaikan sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi, dr. Vera Mayasari, yang menyampaikan bahwa vaksin langkah terbaik bagi masyarakat dimana saat ini vaksin masih dalam fase tiga, jadi sebelum di produksi massal harus dipastikan aman, ampuh, stabil, dan efisien dari segi biaya. Namun pengunaannya tetap mengacu pada protokol Covid-19.
"Selain kita memiliki kekebalan tubuh dari segi biaya kita juga diuntungkan. Namun kita jangan ceroboh dalam menjaga kesehatan," ucapnya.
Begitu juga disampaikan Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH., Dr.PH, Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia dalam Dialog Produktif dengan tema 'Memaksimalkan Pengelolaan Kesehatan Lewat Vaksinasi' pada Kamis (26/11) yang diselenggarakan di Media Center Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) menuturkan biaya perawatan akibat Covid-19 di rumah sakit terbilang mahal dan sampai saat ini masih ditanggung pemerintah melalui anggaran Kementerian Kesehatan. Namun, bukan berarti tidak melakukan upaya apapun agar terhindar dari penyakit ini.
"Ini pikiran manusia pada umumnya. Memang Covid-19 adalah makhluk halus yang tidak kelihatan. Sebelum kejadian, percayalah dari cerita orang yang pernah mengalami karena pengalaman itu adalah guru yang sangat berharga. Sayangilah diri sendiri, keluarga, dan masa depan kita. Jangan korbankan dengan kecerobohan," tuturnya.
Karenanya Prof. Hasbullah sangat mendorong kalau mencegah itu jauh lebih baik dan lebih murah daripada mengobati. Pencegahan dengan disiplin penerapan protokol kesehatan dan nantinya dengan vaksinasi.
Terkait vaksin, Prof. Hasbullah menjelaskan bahwa biaya vaksin itu jauh lebih murah daripada biaya pengobatan. Dan dengan memperoleh vaksin maka maka akan mendapatkan ketenangan dalam beraktivitas karena risiko terinfeksi penyakit jauh lebih kecil. Prof. Hasbullah memberikan contoh bagaimana efek dari pemberian vaksin BCG dalam mencegah penyakit TBC.
"Salah satu contoh bukti fungsi vaksin, kita bisa tenang pergi kemana-mana tanpa khawatir terkena TBC karena hampir semua orang sudah disuntik vaksin BCG oleh pemerintah. Penyakit TBC itu masih banyak dan masih ada namun dengan vaksin BCG, maka peluang untuk tertular kecil."
"Kita bisa tenang bekerja, bepergian, dan menikmati kehidupan. Ini luar biasa kenikmatan yang dihasilkan oleh vaksinasi BCG," terangnya sembari mengatakan walaupun suatau hari terpapar dengan virus Corona, tapi jika sudah divaksin maka akan lebih aman.
Hasbullah menegaskan jika perspektif yang memandang harga vaksin Covid-19 mahal adalah sebuah pandangan yang keliru. "Kalau saya, membayar satu juta pun akan saya bayar karena dengan membayar harga segitu saya lebih terjamin tidak akan kena Covid-19 dan terhindar dari biaya pengobatan yang sangat mahal akibat terpapar Covid-19," ungkapnya.
Dia berharap agar masyarakat tidak terkecoh dengan pemberitaan-pemberitaan yang simpang siur terkait Covid-19 maupun vaksin. "Kalau mau aman maka harus dapat informasi yang benar, bukan dengan perasaan, prejudice, dan dikaitkan dengan politik. Jangan juga langsung percaya meskipun informasi itu atas nama seorang tokoh, asing, ataupun tokoh agama. Jangan langsung dipercaya. Harus cek lagi," ujarnya.
Informasi paling aman adalah yang resmi dikeluarkan pemerintah. Karena informasi dari pemerintah sudah dibahas bersama dengan para pakar dan ahlinya. "Ini urusan kesehatan. Tidak ada satu negarapun yang ingin rakyatnya sakit," tegasnya
(deb)