-
Mantan Bek Liverpool Ceritakan Pengalamannya Usai Peluk Agama Islam
58 menit lalu -
5 Fakta Kasus Sejoli Mesum di Halte Senen
54 menit lalu -
Sebelum Dipecat, Frank Lampard Bersitegang dengan Orang Kepercayaan Abramovich
45 menit lalu -
Marc Marquez Diprediksi Comeback Pertengahan MotoGP 2021
46 menit lalu -
4 Bencana di Awal 2021, dari Banjir hingga Gempa Dahsyat
40 menit lalu -
Athletic Bilbao Bantai Getafe 5-1 di Stadion San Mames
35 menit lalu -
Jadwal Drawing dan Pertandingan BWF World Tour Finals 2021
55 menit lalu -
Sejumlah Hambatan Kasus FPI Dibawa ke ICC Menurut Komnas HAM
38 menit lalu -
Curahan Hati Frank Lampard Usai Dipecat Chelsea
25 menit lalu -
5 Pesepakbola yang Jadi Buruan Fans Perempuan untuk Diajak Bercinta, Nomor 1 Tak Muda Lagi
29 menit lalu -
MU Tentukan Masa Depan Jesse Lingard Sebelum Penutupan Jendela Transfer Januari 2021
40 menit lalu -
Liga Prancis: Leandro Paredes Bocorkan Rayuan PSG ke Lionel Messi
40 menit lalu
Bocoran Cara Dapat Vaksin Covid-19 Mandiri, Bisa Open PO

JAKARTA - Pemerintah sedang mempersiapkan diri untuk program vaksinasi Covid-19 termasuk yang lewat jalur mandiri. Untuk mempersiapkannya Kementerian BUMN menunjuk PT Bio Farma dan PT Telkom Indonesia.
Chief Digital Healthcare Officer Bio Farma Soleh Ayubi mengatakan, proses awal pemerintah akan melakukan sosialisasi melalui media online, cetak, elektronik hingga media sosial. tujuannya memberitahukan bahwa proses vaksinasi akan dimulai.
Baca juga: Vaksin Covid-19 Berbayar Dijual Online dan Offline
Dalam penjualannya nanti akan dilakukan lewat beberapa channel baik online maupun offline. Untuk proses melalui aplikasi ada 7 tahapan yang harus dilakukan.
Pertama pasien melakukan registrasi dan pre-order.Tahap pertama itu bertujuan untuk menangkap data masyarakat apakah sesuai dengan ketentuan vaksinasi COVID-19.
Baca juga: Erick Thohir Buka-bukaan Kenapa RI Tak Pakai Vaksin Covid-19 Pfizer dan Moderna
Sistem pre-order ini juga untuk menangkap seberapa besar kebutuhan vaksin hingga mendekati akurat. Sehingga nantinya penyelenggara vaksinasi tidak bisa memesan vaksin melebihi data pre-order tersebut. Tujuannya untuk menghindari penimbunan.
"Jadi vaksin ini sangat terbatas, jadi enggak bisa order 100 ribu vaksin tapi enggak ada demand yang real. Ini juga untuk hindari penimbunan. Pasien ini dilakukan registrasi dan melakukan pembayaran," jelasnya.
Kedua, pasien melakukan reservasi dan melakukan pembayaran. Aplikasi itu akan memunculkan notifikasi pengingat untuk melakukan pembayaran.
Ketiga pasien juga akan menerima reminder tentang proses vaksinasi. Tahap keempat pasien diingatkan untuk mengisi form consent atau assent form.
Tahap kelima pasien baru bisa mengunjungi fasilitas kesehatan yang sudah ditentukan terdekat dengan lokasi pasien. Kemudian tempat fasilitas seperti RS, klinik maupun puskesmas akan melakukan validasi QR code yang didapat oleh pasien di dalam aplikasi itu.