-
ASPIMTEL pilih pengurus baru periode 2023-2026
57 menit lalu -
Dikembalikan Jaksa, Polri Lengkapi Berkas Perkara Ismail Bolong
58 menit lalu -
Dana resmi implementasikan layanan BI-FAST
47 menit lalu -
Strategi Sarwo Edhie Wibowo saat Pepera 1969
54 menit lalu -
Penjelasan Lengkap Sri Mulyani soal Transaksi Janggal Rp300 Triliun
47 menit lalu -
Jadwal Lengkap KRL Jogja-Solo, Selasa 21 Maret 2023
39 menit lalu -
Tesla Jadi Investasi di Indonesia? Luhut: Pembicaraan Sudah Sangat Maju
39 menit lalu -
5 Calon Juara Liga Eropa 2022-2023 Memasuki Perempatfinal, Nomor 1 Manchester United
32 menit lalu -
Ronald Koeman Akui Belanda Kekurangan Stok Striker
37 menit lalu -
Harga Minyak Akhirnya Menguat, Brent Naik 1,1% Jadi USD73/Barel
53 menit lalu -
Cuaca di Sumsel, Selasa 21 Maret, Berpotensi Hujan Sedang dan Lebat, Waspadalah
46 menit lalu -
Curhat Fatimah Ditagih Bea Cukai Rp4 Juta Gegara Kirim Piala, Kemenkeu Minta Maaf
43 menit lalu
Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan, Pelaku Kenakan Seragam Polisi

PESHAWAR - Pelaku serangan serangan bom bunuh diri yang menewaskan 101 orang di sebuah masjid di barat laut Pakistan pekan ini menyamar dengan seragam polisi dan tidak menimbulkan kecurigaan di kalangan penjaga, kata kepala polisi Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Kamis (2/2/2023).
Moazzam Jah Ansari mengatakan pengebom itu telah diidentifikasi dan polisi hampir menangkap para anggota jaringan yang berada di balik serangan pada Senin (30/1/2023), salah satu yang paling mematikan di Peshawar, Ibu Kota Provinsi Khyber Pakhtunkhwa.
"Kami akan membalas kematian setiap polisi," kata Ansari dalam konferensi pers, sebagaimana dilansir dari VOA Indonesia.
Ledakan bom itu meruntuhkan atap masjid berusia 50 tahun tersebut, menewaskan 101 orang, kebanyakan polisi. Dua ratus dua puluh lima orang terluka.
Ansari berbicara sehari setelah puluhan polisi dalam aksi yang jarang terjadi bergabung dengan pawai perdamaian yang diselenggarakan oleh sebuah anggota kelompok masyarakat sipil di Peshawar, menuntut perlindungan bagi diri mereka sendiri.
Beberapa jam setelah pengeboman, Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Mohammad Asif menuduh Taliban Pakistan, yang dikenal dengan akronim TTP, melakukan serangan tersebut, dengan mengatakan bahwa mereka beroperasi dari wilayah tetangga, Afghanistan. Pakistan ingin Taliban Afghanistan mengambil tindakan terhadap kelompok TTP itu.
Tak lama setelah pengeboman, seorang komandan TTP mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Namun, lebih dari 10 jam setelah serangan itu, juru bicara utama kelompok tersebut membantah mendalangi pembantaian itu, dengan mengatakan bahwa menyerang masjid bukanlah kebijakan mereka.