-
Solskjaer Siap Turunkan Pemain Terbaik Man United untuk Singkirkan Liverpool
58 menit lalu -
Milan vs Atalanta, Pioli Tak Sabar Duetkan Ibrahimovic dengan Mandzukic
53 menit lalu -
Liga Inggris: Ya Ampun, Manchester City Bakal Tanpa Kevin de Bruyne Sampai 10 Laga
53 menit lalu -
Soal Persaingan dengan Milan, Conte Pilih Fokus di Laga Udinese vs Interv
38 menit lalu -
Pasien Sembuh Covid-19 Capai 82 Orang, Positif 91 Kasus
50 menit lalu -
Gianyar Sedang Siapkan Lab PCR
49 menit lalu -
Benarkah Ada Obat COVID-19 & Lebih Murah dari Vaksin Corona?
32 menit lalu -
5 Foto si Seksi Georgina Rodriguez Kenakan Sport Bra, Mana Paling Menggoda?
31 menit lalu -
Pasien Covid-19 Meninggal Bertambah 2 Orang
51 menit lalu -
Klopp Takkan Merengek seperti Anak Kecil jika Liverpool Gagal Rekrut Bek Baru
48 menit lalu -
Jampidus Kejakgung Periksa 2 Direktur BPJS Ketenagakerjaan
28 menit lalu -
Hubungan Memanas dengan China, India Ganti Nama Buah Naga Menjadi Kamalam
47 menit lalu
Bom Mobil Meledak di Suriah, 17 Orang Tewas

Kementerian Pertahanan (Kemhan) Turki menerangkan kejadian bom mobil pada Selasa (26/11) menewaskan setidaknya 17 orang dan melukai 20 orang lainnya. Ledakan tersebut terjadi di wilayah yang dikuasai Turki di Suriah Utara.
Merujuk pada akun Twitter Kemhan Turki itu, lokasi serangan dilakukan di desa Tal Halaf di barat kota Ras Al-Ayn. Di mana lokasi itu sudah dikuasai oleh militer Turki sejak serangan ofensif pada Oktober lalu.
"Kelompok teror PKK/YPG melanjutkan pemboman mobilnya yang ditujukan pada warga sipil. Pembunuh anak kali ini meledakkan sebuah bom mobil di desa Tal Halaf di barat Ras Al-Ayn, menewaskan 17 orang dan melukai lebih dari 20," kata kementerian pertahanan itu seperti dilansir Saudigazzete, Rabu (27/11).
Baca Juga: Menlu Rusia: Banyak Pihak yang Ganggu Pembentukan Komite Konstitusi Suriah
Turki menyalahkan serangan terhadap unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG). Pihak tersebut dituduh Ankara sebagai cabang Suriah dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang telah dilarang melakukan pemberontakan terhadap Turki sejak 1984 silam.
Terpisah, pengamat perang yang berpusat di Inggris, Observatory Suriah untuk Hak Asasi Manusia juga mengkonfirmasi serangan itu. Namun demikian, dalam konfirmasi mereka hanya ada sedikit korban yakni sekitar 11 orang termasuk setidaknya tiga warga sipil yang meninggal.
Akan tetapi, menurut mereka korban meninggal diperkirakan akan ada peningkatan sebab cedera yang diderita korban cukup parah. Sebelumnya, pada sembilan Oktober pasukan Turki melancarkan serangan terhadap pasukan Kurdi di Suriah.
Tindakan tersebut dilakukan setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memerintahkan pasukannya untuk mundur. Dalam operasinya, Turki mengamankan areanya di Suriah utara setelah menandatangani perjanjian terpisah dengan AS dan Rusia.
Penulis: Redaksi
Editor: Shelma Rachmahyanti
Foto: Ilustrasi shutter.