-
Hanya Dengan Cicilan 8 Jutaan Sudah Bisa Memiliki SUV Peugeot
48 menit lalu -
Pria Bersenjata Bunuh 3 Pekerja Media Perempuan
41 menit lalu -
UEFA Pastikan Laga Man City vs Monchengladbach Digelar di Stadion Etihad
40 menit lalu -
Perhatikan! 5 Kesalahan Terbesar saat Bikin Resume Lamaran Kerja
50 menit lalu -
Wacana Hukuman Mati bagi Koruptor, Ini Kata Ketua KPK
33 menit lalu -
Tangkap Ikan Menggunakan Bahan Peledak, 6 Nelayan Diamankan Polisi
30 menit lalu -
Pemkab Sampang akan Sanksi ASN yang Menolak Divaksin
55 menit lalu -
Hasil dan Klasemen Liga Inggris: Menang Lagi, Manchester City Makin Sulit Dikejar
50 menit lalu -
Tuchel Bocorkan Trik yang Buat Bruno Fernandes Mati Kutu di Laga Chelsea vs Man United
48 menit lalu -
KPK Target OTT 'Gayus Tambunan Lain' di Ditjen Pajak
31 menit lalu -
Inilah Strategi Bea Cukai Batam untuk Mempercepat Pengembangan BLE
35 menit lalu -
AS Umumkan Sanksi Atas Serangan terhadap Navalny
52 menit lalu
BRI Restrukturisasi Kredit 2,8 Juta Debitur Senilai Rp218,6 Triliun

JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) telah melakukan restrukturisasi kredit kepada debitur terdampak Covid-19 sebesar Rp218,6 triliun hingga 27 Desember 2020. Hal ini dilakukan dengan total debitur penerima relaksasi mencapai 2,8 juta.
"Dari jumlah tersebut, ada 2,72 juta debitur mikro dengan total portofolio Rp 82,85 triliun yang mendapat restrukturisasi dari BRI per November 2020," kata Direktur Utama BRI Sunarso, di Jakarta Senin (25/1/2021).
Baca Juga: Promo Paket Data Telkomsel di Digital Banking BRImo, Begini Caranya
Pada periode yang sama, ada labih dari 148 ribu debitur mikro dengan nilai kredit Rp3,16 triliun yang berhasil keluar dari kategori berisiko karena mampu membayar kewajibannya.
Namun menurut dia, pada triwulan IV-2020, tren restrukturisasi BRI tercatat menurun. Penurunan restrukturisasi terjadi selama tiga bulan berturut-turut.
Baca Juga: Layanan Perbankan BRI Tetap Beroperasi Pasca-Gempa Sulbar
Hal ini menunjukkan telah terjadi recovery bisnis debitur khususnya setelah masa pemberian stimulus yang mereka dapatkan.
"Kondisi ini menunjukkan adanya peningkatan kualitas dan kemampuan membayar para debitur UMKM, dan diprediksi akan berlanjut sepanjang 2021," ucapnya.