-
Chelsea Menang Tipis atas Fulham, Lampard: Kami Layak untuk Hasil Ini
43 minutes ago -
Kondisi Terkini Habib Rizieq, Aziz: Mengkhawatirkan
51 minutes ago -
Bertahan Hidup di Hutan, 15 Pengungsi Gempa Majene Kelaparan
38 minutes ago -
Kondisi Habib Rizieq Selama di Penjara, Sakit Lambung dan Sesak Nafas
36 minutes ago -
Harapan Erdogan kepada Biden ketika Menjabat Presiden AS
21 minutes ago -
Keberuntungan Akhir Januari, 4 Zodiak Bergelimang Rezeki Nomplok
41 minutes ago -
Kembali Bertambah, 56 Orang Meninggal Akibat Gempa M6,2 di Sulbar
28 minutes ago -
Langgar Protokol Kesehatan, NBA Denda Bintang Brooklyn Nets
14 minutes ago -
Lezat! Begini Resep Pesmol Ikan Mas Kemangi Gurih, Pedas, Harum
21 minutes ago -
Kasus Bunuh Diri di Jepang Melonjak hingga 16% di Gelombang Kedua Covid-19
15 minutes ago -
9 Kecamatan di Manado Diterjang Banjir dan Longsor, 6 Orang Tewas
9 minutes ago -
Dulu, Mbah Mijan Kurang Vulgar apa Tentang Ramalan? Kematian Saja Diramal, Sekarang, Kondisinya Berbeda
8 minutes ago
Budiman Sudjatmiko: Absurd Kaitkan PDIP dan Stafsus Menteri

JAKARTA -- Politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko menilai suatu fenomena absurd bila mengaitkan PDI Perjuangan dengan Andreau Pribadi Misata (APM). APM merupakan kader yang terlilit kasus ekspor benih lobster setelah menjadi Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.
"Itu sama absurdnya dengan mengaitkan orang ini menjadi anggota kelompok arisan apa, atau tokoh kelompok wayang orang. Sama absurdnya, karena enggak ada hubungannya dengan apa yang menjadi berlakunya ketika menjadi staf khusus atau staf ahlinya menteri," ujar Budiman saat dihubungi di Jakarta, Kamis (26/11).
Dia menambahkan, lain cerita kalau orang tersebut sudah dilantik sebagai anggota DPR RI atau menjadi bagian dari tenaga ahli anggota DPR RI dari partai tersebut. "Tentu saja dia bagian dari partai politik, kerja-kerjanya," kata Budiman.
Menurut Budiman, partai kerap kali tidak bisa menentukan pilihan karier seseorang meskipun orang tersebut menjadi kader partai atau pernah diusung partai menjadi calon legislatif. Selain itu, kalau pun partai menunjuk seseorang untuk menduduki karier tertentu, biasanya disertai dengan surat tugas.
Dalam hal ini, tersangka kasus ekspor benih lobster, Andreau, menjadi staf khusus Edhy Prabowo tanpa sepengetahuan partai. Karena partai tidak pernah mengeluarkan surat tugas tersebut. "Setahu saya PDI Perjuangan di DPP, selalu mengeluarkan surat (kepada anggota) jika memang ditugaskan partai. Selalu ada surat tugasnya lho mas. Nah, itu enggak pernah ada penugasan bagi yang bersangkutan sebagai staf anggotanya Menteri dari partai lain," kata Budiman.
Sementara itu, KPK menahan tersangka Andreau Pribadi Misata (APM) selama 20 hari terhitung sejak tanggal 26 November 2020 sampai dengan 15 Desember 2020 di rutan KPK cabang Gedung Merah Putih dalam perkara dugaan Tindak Pidana Korupsi Menteri Kelautan dan Perikanan nonaktif Edhy Prabowo. Andreau sebelumnya pernah menjadi calon legislatif dari PDIP pada pemilu 2019, tetapi gagal melenggang ke parlemen.
Berita Terkait
- Pengamat: Penangkapan Edhy Bisa Jadi Momentum Reshuffle
- PDIP Hormati dan Dukung Langkah Hukum KPK terhadap Andreau
- Ekspor Benur yang Disetop Setelah Penetapan Tersangka
- 'Bantuan Covid-19 Inisiatif Pusat, Bukan Kandidat Pilkada'
- Polisi Kediri Amankan Pasangan Remaja Pembuang Bayi