-
Puluhan Pohon Tumbang, 3 Desa di Cianjur Terasing
52 menit lalu -
Pemerintah Cuma Prioritaskan Vaksin buat Timnas Indonesia, Bukan Liga 1
58 menit lalu -
Vaksinasi Perdana di Pessel, Bupati dan Kapolres Tidak Ikut Divaksin Hari Ini
37 menit lalu -
Stefano Pioli Mulai Terbiasa Skuat AC Milan Tidak Komplet
45 menit lalu -
Diperiksa KPK, Gubernur Bengkulu Dicecar soal Kewenangan Perizinan Ekspor Benur
40 menit lalu -
Suap Fatwa MA Djoko Tjandra, Eks Politikus Nasdem Andi Irfan Jaya Divonis 6 Tahun Penjara
30 menit lalu -
Pemerintah Bakal Gandeng Unilever Distribusikan Vaksin Covid-19
51 menit lalu -
Kenapa Sejumlah Korban Banjir Kalsel Memilih Mengungsi di Tenda Terpal?
40 menit lalu -
Perhatian! Gempa Bakal Guncang Kantor Kemenkumham Rabu Ini
36 menit lalu -
Pelantikan Biden: Bagaimana proses peralihan kekuasaan di Gedung Putih?
54 menit lalu -
Kisah Miliarder Negeri Jiran Tan Eng Kee, Anak Sopir Taksi Berharta Rp 15,5 Triliun
42 menit lalu -
Ekonomi Membaik, Laju Impor Bakal Lebih Kencang dari Ekspor
33 menit lalu
Bumi Ternyata Lebih Dekat dengan Lubang Hitam Bima Sakti

TOKYO -- Di pusat galaksi Bima Sakti ada lubang hitam supermasif yang disebut Sagitarius A*. Lubang hitam ini memiliki massa kira-kira 4 juta kali lipat dari Matahari kita.
Para ilmuwan telah menemukan bahwa Bumi ternyata berjarak2.000 tahun cahaya lebih dekat ke Sagitarius A * daripada yang ilmuwan duga. Ini tidak berarti kita sedang berada di jalur tabrakan dengan lubang hitam. Namun hasil dari model Bima Sakti yang lebih akurat berdasarkan data baru.
Dilansir di CNET, Jumat (27/11) disebutkan, selama 15 tahun terakhir, proyek astronomi radio Jepang, VERA, telah mengumpulkan data dengan menggunakan teknik yang disebut interferometri.
Dengan teknik ini, VERA mengumpulkan data dari teleskop di seluruh Jepang dan menggabungkannya dengan data dari proyek lain yang ada untuk membuat apa yang pada dasarnya merupakan peta paling akurat dari Bima Sakti.
Dengan menentukan lokasi dan kecepatan sekitar 99 titik tertentu di galaksi kita, VERA menyimpulkan bahwa lubang hitam supermasif Sagitarius A, di pusat galaksi kita, sebenarnya berjarak 25.800 tahun cahaya dari Bumi, hampir 2.000 tahun cahaya lebih dekat dari yang kita percayai sebelumnya.
Selain itu, model baru menghitung Bumi bergerak lebih cepat dari yang kita yakini. Model yang lebih tua mencatat kecepatan Bumi pada 220 kilometer per detik, mengorbit di sekitar pusat galaksi. Model baru VERA membuat kami bergerak dengan kecepatan 227 kilometer per detik. VERA sekarang berharap untuk meningkatkan akurasi modelnya dengan meningkatkan jumlah titik pengumpulan datanya.
- Ilmuwan Temukan Fakta Mengejutkan Tabrakan Galaksi Bimasakti
- Astronom Rekonstruksi Terbentuknya Galaksi Bima Sakti
- Pertama Kali, Astronom Amati Semburan Radio Cepat di Galaksi
- Kompeten Kelola Keuangan dengan Uji Sertifikasi Zahir
- Baleg Kembali Tunda Penetapan Prolegnas Prioritas 2021