-
Tammy Abraham Cinta Roma, tapi Masih Ragu dengan Masa Depannya
26 menit lalu -
Mentan Terbang Langsung ke Lampung untuk Koordinasi Pengendalian Wabah PMK
49 menit lalu -
Update Covid-19 Per 22 Mei 2022: Positif 6.052.590 Orang, 5.892.441 Sembuh & 156.522 Meninggal
28 menit lalu -
Mikel Arteta: Kami Harus Tingkatkan Kedalaman Skuat dan Kualitas Tim
55 menit lalu -
Rohit Chand: Gabung Sejak Remaja, Saya Dibentuk Persija!
33 menit lalu -
Mantap! Sejak 2019 Indonesia Tak Impor Jagung Pakan
31 menit lalu -
Mentan Kendalikan dan Cegah Penyakit Mulut dan Kuku di Lampung
51 menit lalu -
BKN Kecewa Ratusan CPNS 2021 Mundur, Negara Rugi Besar, Sanksi Menanti
43 menit lalu -
Hyperloop, Konsep Kereta Berkecepatan 1.200 Km/jam Mirip Terbang ke Luar Angkasa
39 menit lalu -
Bos LaLiga Larang Barcelona Gaet Robert Lewandowski
31 menit lalu -
Sama Kuat, Babak Pertama Timnas Indonesia U-23 vs Timnas Malaysia U-23 Masih 0-0
33 menit lalu -
Batik Air Alami Kendala di Bandara Juanda, Begini Penjelasan Manajemen
40 menit lalu
0
Bupati Giri Prasta Dukung Pengarak Ogoh-ogoh Swab PCR

Kalaupun tidak ada ogoh-ogoh juga tidak apa-apa. Namun ditekankan agar masing-masing pengarak menjalani swab PCR. Demikian ditegaskan Bupati Giri Prasta, ditemui di Gedung Mall Pelayanan Publik (MPP), Kamis (27/1) siang. Menurutnya, keputusan membuat ogoh-ogoh yang akan diarak pada malam pengerupukan Nyepi Tahun Saka 1944 diserahkan kepada desa adat masing-masing. Sebagian desa adat di Badung sudah menyatakan tidak membuat ogoh-ogoh. Namun, bila ada yang ingin membuat dan melaksanakan pengarakan ogoh-ogoh diminta untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.
"Saya setuju (swab PCR, Red) kalau itu harus dilakukan, ya harus diswab," ujar Bupati Giri Prasta. Terkait anggaran tes kesehatan, kata Giri Prasta, swab PCR harus dilaksanakan oleh desa adat masing-masing kepada banjar yang melaksanakan pengarakan ogoh-ogoh. Sesuai ketentuan jumlahnya dibatasi hanya 50 orang. "Yang diswab ya 50 orang saja, tidak boleh lebih. Jika pun lebih silakan bayar sendiri," kata bupati asal Desa Pelaga Kecamatan Petang itu.
Menurut Bupati Giri Prasta, masyarakat di Kabupaten Badung sudah sangat paham dengan situasi saat ini. Untuk itu, bagi yang ingin melaksanakan pengarakan ogoh-ogoh, harus mengikuti aturan agar tidak terjadi kerumunan. "Saya kira tidak akan ada pawai yang besar, mengingat situasi seperti ini. Kalau pun ada yang membuat ogoh-ogoh, nantinya ogoh-ogoh akan dibawa, diupacarai dan setelah itu dibakar," katanya.
"Kalaupun tidak ada ogoh-ogoh, tidak apa-apa, yang penting jangan mengurangi makna perjalanan pengerupukan itu. Masyarakat Badung sudah paham situasi sekarang, apalagi yowananya," tandas Ketua DPC PDIP Badung ini. *ind
Sumber: Nusabali
Berita Terkait
Berita Populer Dari Nusabali