-
Piala AFF U-19 2022: Berbeda dari Timnas Indonesia U-19, Timnas Thailand U-19 Pilih Latihan Malam Hari Jelang Pertandingan
58 menit lalu -
Info Cuaca Besok Rabu 6 Juli 2022, Samarinda Berawan, Daerah Lain Hujan Disertai Petir
55 menit lalu -
Pemkab Garut Siapkan Dana Bantuan untuk Peternak Terdampak PMK
59 menit lalu -
Shin Tae-yong: Lawan Thailand, Indonesia Harus Main Seperti Jumpa Vietnam
46 menit lalu -
Anggota Polri yang Tewas Mengenaskan Itu Ternyata Pernah Viral, Ini yang Terjadi
44 menit lalu -
Inilah Kasus Petinggi ACT yang Diusut Bareskrim, Oalah
37 menit lalu -
Kakek Tergeletak Tidak Bernyawa di Depan Ruko Kota Malang
59 menit lalu -
Harga Cabai di Madiun Naik Tak Karuan, Ternyata Ini Penyebabnya
41 menit lalu -
ACT Diduga Selewengkan Sedekah, Kiai Sukandar MUI Pakai Kata Kezaliman
41 menit lalu -
Pidanakan Polisi Pemeras Pengusaha, Propam Polda Sultra tak Perlu Menunggu Laporan
59 menit lalu -
Malaysia Kebanjiran Lagi, PM Ismail Sabri Keluarkan Instruksi dari Turki
51 menit lalu -
Innalilahi, Adam dan Riko Tenggelam di Sungai Cimanis
44 menit lalu
Buya Syafii Maarif, Tokoh Muhammadiyah yang Tak Pernah Menyerah Meski Sempat Putus Sekolah

JAKARTA - Ahmad Syafii Maarif atau yang akrab disapa Buya Syafii meninggal dunia hari ini pada pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah, Gamping, Sleman.
Buya Syafii mengembuskan napas terakhirnya di usia 86 tahun atau beberapa hari sebelum hari ulang tahunnya yang jatuh pada 31 Mei.
Semasa hidupnya, Buya Syafii pernah menjabat Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Presiden World Conference on Religion for Peace (WCRP) dan merupakan pendiri Maarif Institute.
Buya Syafii adalah seorang cendekiawan dan ulama yang lahir pada 31 Mei 1935 di Nagari Calau, Sumpur Kudus, Minangkabau. Orangtuanya adalah Ma'rifah Rauf Datuk Rajo Malayu, dan Fathiyah. Buya Syafii bungsu dari 4 bersaudara seibu seayah dan seluruhnya 15 orang bersaudara seayah berlainan ibu.
BACA JUGA:Nadiem Makarim : Buya Syafii Maarif Konsisten Kawal Toleransi
Melansir berbagai sumber, ibu Buya Syafii meninggal saat usianya satu setengah tahun sehingga dia dititipkan ke rumah adik ayahnya yang bernama Bainah yang menikah dengan adik seibu ibunya yang bernama A. Wahid.