-
Tujuh Bangunan di Kecamatan Sadu Nyaris Roboh Dihantam Gelombang Pasang
53 menit lalu -
5 Foto Georgina Rodriguez Tampil Kasual Mengenakan Tanktop
30 menit lalu -
Hasil NBA 2020-2021 Hari Ini: LA Lakers Tumbangkan Pelicans
40 menit lalu -
Klasemen Liga Inggris : Manchester United dan Liverpool Panas, Manchester City Mengintai
40 menit lalu -
Legenda Barcelona Ini Puji Koeman, tapi Rendahkan Zidane
30 menit lalu -
Petugas Membubarkan KLB Askab PSSI Malang, Eks Asisten Pelatih Arema Legowo
55 menit lalu -
DPP PDIP Kunjungi Lokasi Kecelakaan Sriwijaya Air, Nih Agendanya
37 menit lalu -
Jadi Wasit Laga Liverpool vs MU, Paul Tierney Diprediksi Bakal Gugup
28 menit lalu -
Saking Banyak Pengguna Baru, Signal Kesulitan Kirim Pesan
40 menit lalu -
"Realita" Live di iNews dan RCTI+ Sabtu Pukul 15.00: Ayah Cabuli Anak Tiri
19 menit lalu -
DKI Unggah Foto Genteng Berkelir di Fly Over Lenteng Agung, Warganet : Kapan Bisa Digunakan
25 menit lalu -
Beberapa Dampak dari KB IUD yang Harus Diperhatikan
40 menit lalu
Cadangan Devisa Masih Cukup, BI Punya Garis Pertahanan Kedua Stabilkan Rupiah

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat penurunan cadangan devisa pada Maret 2020 hingga USD9,4 miliar. Pasalnya, hal ini untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah dan pembayaran utang pemerintah yang jatuh tempo.
Namun, selain cadangan devisa, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan bahwa pihaknya masih mempunyai pertahanan kedua atau seconline of defense. Di mana, untuk menjaga kestabilan nilai tukar Rupiah.
Baca juga: Cadangan Devisa USD121 Miliar Setara Pembiayaan 7 Bulan Impor, di Atas Standar Internasional
"Sebagaimana saya sampaikan meskipun cadangan devisa lebih dari cukup, tapi BI ada secondline of defense, incase kalau diperlukan," ujarnya dalam telekonferensi, Jakarta, Selasa (7/4/2020).
Dirinya menjabarkan bahwa BI mempunyai bilateral Swap dengan sejumlah bank sentral negara lain. Misalnya, Bank Sentral China sebesar USD30 miliar, Bank Sentral Jepang USD22,76 miliar, Bank Sentral Singapura sebesar USD7-10 miliar, dan Bank Sentral Korea Selatan sebesar USD10 miliar.
Baca juga: Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi USD121 Miliar di Tengah Covid-19
"Kami merasa lebih dari cukup Cadangan devisa, tapi kalau dibutuhkan kami ada secondline of defence. Bisa digunakan untuk jaga stabilitas rupiah kuta," ujarnya.