-
Baliola Edukasi NFT pada Gelaran JJF 2022
52 menit lalu -
Bali Bangkit Cup 2022 Memperkokoh Semangat Pemulihan Bali
56 menit lalu -
TNI AL Gagalkan Upaya TKI Masuk Secara Ilegal Ke Malaysia
56 menit lalu -
Polarisi Masyarakat Bisa Dicegah Jika Prabowo Jadi Wakil Jokowi di Pilpres 2024
28 menit lalu -
Regu Penyelam Dilengkapi Sensor Deteksi Diterjunkan, Demi Menemukan Emmeril Khan Mumtadz
56 menit lalu -
Terinspirasi Keindahan Bali, KAMI Rilis Single 'Nuansa Bali'
52 menit lalu -
Tatap IBL 2022, Prawira Bandung Lakukan Psikotes Pemain
46 menit lalu -
Gong Oh-kyun Tiru Pola Shin Tae-yong di Timnas U-23 Vietnam
42 menit lalu -
Pria Paruh Baya Tewas Akibat Terserempet Kereta di Cengkareng
29 menit lalu -
Brian Akhirnya Buka Suara Soal Keluar dari Sheila On 7, Ternyata
24 menit lalu -
Potensi Pasar Ekspor, RI-Tunisia Sepakati Perundingan Perdagangan
33 menit lalu -
Alissa Wahid & Gusdurian Izin ke Warga Muhammadiyah Lakukan Tahlil Doakan Buya Syafii Maarif
36 menit lalu
0
Cedera Lutut Nyaris 'Menghabisinya'

Cedera itu didapatkan Rahmat saat masih memperkuat PSM Makassar pada akhir 2012. Sialnya, Rahmat tidak mendapatkan cedera itu dalam pertandingan, tapi di sesi latihan bersama PSM.
Usai memperkuat Timnas Indonesia di ajang Piala AFF 2012 yang berlangsung di Malaysia, Rahmat memang kembali lagi ke klubnya saat itu, PSM.
"Saat itu kan saya ikut di Piala AFF 2012 pas pulang ke PSM saya kena cedera itu waktu ikut latihan," lanjut Rahmat.
Selama masa penyembuhan yang membutuhkan waktu berbulan-bulan, timbul rasa khawatir di benak Rahmat. Pemain asli Makassar itu takut tidak bisa pulih sepenuhnya.
DIa juga takut kariernya sebagai pesepak bola terancam. Apalagi saat itu usianya masih cukup muda, yakni 24 tahun. Kecemasan Rahmat bertambah setelah dia melihat banyak pemain dengan nama besar yang kariernya meredup setelah mengalami cedera parah di bagian lutut.
"Waktu itu saya berpikir apakah masih bisa main bola lagi enggak ya, masih bisa sembuh apa enggak. Paling ditakuti kan cedera lutut, banyak pemain bagus mengalami cedera lutut kemudian kariernya selesai," kata Rahmat.
Kendati sempat ada rasa khawatir mengenai kelanjutan kariernya, Rahmat tidak menyerah. Ia melakukan segala cara untuk bisa sembuh dan bisa kembali lagi bermain sepak bola.
"Tapi, saat itu saya berjuang, ikhtiar terus. Kalau sungguh-sungguh ingin sembuh, ya pasti bisa sembuh," kata Rahmar kepada bola.com.
Setelah 10 musim membela PSM Makassar, Rahmat memutuskan pindah ke Bali United pada 2020. Dalam musim 2021/2022 ini, Rahmat jadi satu di antara andalan lini depan tim berjulukan Serdadu Tridatu itu. *
Sumber: Nusabali
Berita Terkait
Berita Populer Dari Nusabali