-
Menu Makanan Saat Pelantikan Joe Biden dan Kamala Harris
57 menit lalu -
Dejan Lovren: Liverpool Sangat Merindukan Saya
37 menit lalu -
Joe Biden Resmi Jadi Presiden AS, Bagaimana Stimulus USD1,9 Triliun?
53 menit lalu -
Jadi Presiden AS, Ini Cuitan Perdana Biden di Akun Resmi Presiden AS
44 menit lalu -
Setelah Pergantian Kapolri, Calon Panglima TNI Bakal Memanas
47 menit lalu -
Mendengar Tuntutan Jaksa, Pembakar Mobil Via Vallen Bereaksi, Begini Kalimatnya
37 menit lalu -
Soal Covid-19, Joe Biden: Kita Bisa Atasi Virus Mematikan Itu
36 menit lalu -
Martin Odegaard Akan Jadi Suksesor Mesut Oezil?
18 menit lalu -
Jaksa Cantik Ini Menangis, Katanya Malu Jadi Seorang Ibu
32 menit lalu -
Ingin Rasakan Pukulan Petarung MMA Jadi Alasan Pacquiao Tertarik Lawan McGregor
19 menit lalu -
BPBD: 100 Ribu Warga Banjarmasin Terdampak Banjir
42 menit lalu -
Chandra Pakpahan,SH Didapuk Sebagai Ketua LBH Pematangsiantar
30 menit lalu
China Berencana Tingkatkan Kemampuan Modifikasi Cuaca

SHANGHAI -- China ingin meningkatkan kemampuannya untuk 'memodifikasi cuaca'. Sejalan dengan rencana itu, China akan memperpanjang program hujan dan salju buatan untuk mencakup setidaknya 5,5 juta kilometer persegi lahan pada 2025, kata kabinet pemerintah China pada Rabu (2/12) malam.
Dewan Negara mengatakan dalam pedoman kebijakan bahwa mereka akan memastikan bahwa kemampuan modifikasi cuaca akan mencapai tingkat "lanjutan" pada 2025. Modifikasi cuaca itu akan fokus pada revitalisasi wilayah pedesaan, memulihkan ekosistem, dan meminimalisasi kerugian akibat bencana alam.
China telah sering memanfaatkan teknologi penyemaian awan (cloud seeding) untuk mengatasi kekeringan atau membersihkan udara menjelang acara-acara besar internasional. China juga telah membangun sistem modifikasi cuaca di dataran tinggi Qinghai-Tibet, yang merupakan tempat cadangan air tawar terbesar di Asia, dengan tujuan untuk memompa sejumlah besar iodida perak ke awan dalam upaya meningkatkan curah hujan.
Kabinet pemerintah China dalam rencananya menyebutkan bahwa negara itu akan melanjutkan operasi cuaca buatannya di daerah-daerah utama. Prioritas berada di dataran tinggi Qinghai-Tibet serta zona perlindungan ekologi utama sungai Kuning dan Yangtze.
China juga akan membangun kemampuan ilmiah dan membangun pangkalan dan laboratorium penelitian untuk meningkatkan kemampuannya menginduksi atau mencegah hujan, menghilangkan kabut, dan meningkatkan kualitas udara.
- Antisipasi Karhutla, Sumsel Mulai Lakukan Hujan Buatan
- Riau Minta Bantuan Pusat Jalankan Operasi Hujan Buatan
- Modifikasi Cuaca Cegah Karhutla Dilanjutkan Hingga September
- Pangdam Kasuari: Tindakan Benny Wenda Omong Kosong
- Jokowi: Sinyal Positif Ekonomi Makin Jelas