-
In Picture: Virus Mutasi Bisa Infeksi Pasien Sembuh dan Penerima Vaksin?
45 menit lalu -
Zinedine Zidane Tolak Komentari Real Madrid Incar David Alaba
48 menit lalu -
Cristiano Ronaldo Pernah Malu karena Kirim Foto Seksi Perempuan Lain ke Pacar
58 menit lalu -
Hasil Pantauan BI: Ekonomi Global Mulai Membaik
52 menit lalu -
Sharp Mau Jual 3.000 Unit Aquos Sense4 Plus Per Bulan di Kondisi Pandemi
42 menit lalu -
Tak Hanya Olahraga, Ini Foto Seksi Georgina Rodriguez saat Sauna
54 menit lalu -
Reaksi Pelatih Persib Usai PSSI Batalkan Liga 1 2020
57 menit lalu -
Pengacara Sebut Cuitan Jumhur Tak Berkaitan dengan Keonaran Demo UU Ciptaker
53 menit lalu -
Indonesia Dibanjiri Modal Asing USD5,1 Miliar
51 menit lalu -
Kejar Ketertinggalan, Sri Mulyani Siapkan Anggaran Infrastruktur Rp 417 Triliun di 2021
47 menit lalu -
Hingga 2020, Kementerian ESDM Bangun Lebih Dari 3 Ribu Sumur Bor Air Bersih
43 menit lalu -
Lebih dari 900 Mahasiswa Ikut Kuliah Umum bersama Mantan Wakil Menteri ESDM
52 menit lalu
Dampak Corona, 121.498 Pekerja Migran Kembali ke Indonesia

JAKARTA - Penerapan pembatasan sosial di beberapa negara menjadi alasan bagi para pekerja migran Indonesia (PMI) untuk pulang ke kampung halaman mereka. Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) tercatat sudah ada 121.498 PMI yang pulang ke Indonesia.
Jumlah PMI tersebut berasal dari 13 negara penempatan. Dari data yang dimilikinya, gelombang terbesar berasal dari Malaysia sebanyak 15.429 orang, disusul Hong Kong 11.303 orang, Singapura 3.507 orang dan Taiwan sebanyak 3.026 orang.
Baca juga: Status 310.000 Penerima Kartu Prakerja Dicabut, Apa Alasannya?
Tingginya jumlah PMI yang pulang ke daerahnya akan meningkatkan jumlah pengangguran di daerah-daerah khususnya daerah kantong PMI. Untuk mengatasi hal tersebut Kemnaker menyiapkan program Jaring Pengaman Sosial (JPS), yang mempunyai berbagai manfaat bagi para PMI di berbagai daerah
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah mengatakan mengatakan program JPS mempunyai dua rangkaian program lain, yakni Tenaga Kerja mandiri (TKM) dan Padat Karya.
"Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada persoalan kesehatan, tetapi juga melemahkan perekonomian yang ditandai dengan penurunan produksi, pengurangan tenaga kerja, serta penurunan daya beli masyarakat", ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (26/11/2020)
Dia menjelaskan, TKM adalah program pemberdayaan usaha yang memiliki tujuan utama untuk menyediakan lapangan pekerjaan kepada warga terdampak khususnya bagi daerah kantong PMI.