-
Main atau Tidak, Callum Hudson-Odoi akan Terus Tersenyum
59 menit lalu -
Korda Honorer K2 Sebut Seleksi Sejuta PPPK Salahi Aturan UU ASN
48 menit lalu -
Human Initiative Beri Bantuan Kepada Warga Terdampak Gempa Sulbar
54 menit lalu -
Mengenang Sosok Sayidiman, Mahfud MD: Guru Militer saat Saya Jadi Menhan
46 menit lalu -
Vaksinasi, Ikhtiar dari Bahaya Covid 19
42 menit lalu -
Panglima TNI Tinjau Korban Gempa di RSUD Sulbar dan Serahkan Bantuan Presiden Jokowi
49 menit lalu -
Eks Liverpool Ragukan Kelayakan Gerrard Jadi Suksesor Klopp
35 menit lalu -
Gus Menteri Minta Desa Lakukan Pendataan Mikro
55 menit lalu -
Harapan Elemen Mahasiswa untuk Calon Kapolri Komjen Sigit
53 menit lalu -
Komjen Listyo Sigit Satukan Ribuan Jawara Banten Lewat Tapak Karuhun
34 menit lalu -
1 Keluarga di Manado Tewas Tertimbun Tanah Longsor
37 menit lalu -
Hari Ini, Tim DVI Berhasil Identifikasi Tujuh Korban Sriwijaya Air SJ182, Berikut Daftar Namanya
58 menit lalu
0
Dermaga Rakyat Padangbai Sepi Penumpang

AMLAPURA,
Dermaga Rakyat Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem beroperasi kembali sejak tanggal 21 Agustus lalu. Melayani wisatawan dari Desa Padangbai menuju Gili Trawangan, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, NTB dan sebaliknya. Penumpang sepi, satu speed boat rata-rata beroperasi tiga hari sekali.
Kepala Kesyahbandaraan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Padangbai, Ni Luh Putu Eka Suyasmin mengatakan dalam sehari belum tentu ada speed boat yang berangkat maupun datang. Sepinya penumpang karena belum ada wisatawan asing yang datang berlibur di Bali dan berwisata ke Gili Trawangan. Kebanyakan kapal cepat yang selama ini melayani wisatawan memilih parkir di Pantai Banjar Segara, Desa Padangbai. "Di Desa Padangbai ada delapan operator dengan 20 kapal cepat melayani wisatawan berlayar dari Pelabuhan Rakyat Padangbai menuju Objek Wisata Gili Trawangan," ungkap Putu Eka Suyasmin, Selasa (24/11).
Dikatakan, rata-rata setiap kapal mempekerjakan 20 orang mulai dari ABK (anak buah kapal), kapten, Mualim I, dan KKM (kepala kamar mesin). Belum lagi tiap perusahaan kapal mempekerjakan 5-20 porter. Akibat pandemi Covid-19, Dermaga Rakyat Padangbai sepi penumpang dan nyaris tidak ada angkutan pariwisata lalu lalang. Jika cuaca memburuk dengan tinggi gelombang di Selat Lombok di atas 3 meter, maka aktivitas kapal cepat kembali ditutup, seperti yang sering dilakukan sebelumnya.
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Provinsi Bali, kondisi di Selat Lombok bagian utara dengan kecepatan angin 2-15 knot per jam, tinggi gelombang 0,50-1,25 meter, dan Selat Lombok bagian selatan kecepatan angin 2-15 knot per jam, gelombang 1,25-2,25 meter. Saat kapal cepat menurunkan penumpang kemarin, tidak banyak penumpang yang tiba, bisa dihitung dengan jari. Berbeda dengan aktivitas kapal feri di Pelabuhan Padangbai masih normal beroperasi di dua dermaga. Selain melayani ke Pelabuhan Lembar juga melayani ke Pelabuhan Desa Mentigi, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung. *k16
Dermaga Rakyat Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem beroperasi kembali sejak tanggal 21 Agustus lalu. Melayani wisatawan dari Desa Padangbai menuju Gili Trawangan, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, NTB dan sebaliknya. Penumpang sepi, satu speed boat rata-rata beroperasi tiga hari sekali.
Kepala Kesyahbandaraan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Padangbai, Ni Luh Putu Eka Suyasmin mengatakan dalam sehari belum tentu ada speed boat yang berangkat maupun datang. Sepinya penumpang karena belum ada wisatawan asing yang datang berlibur di Bali dan berwisata ke Gili Trawangan. Kebanyakan kapal cepat yang selama ini melayani wisatawan memilih parkir di Pantai Banjar Segara, Desa Padangbai. "Di Desa Padangbai ada delapan operator dengan 20 kapal cepat melayani wisatawan berlayar dari Pelabuhan Rakyat Padangbai menuju Objek Wisata Gili Trawangan," ungkap Putu Eka Suyasmin, Selasa (24/11).
Dikatakan, rata-rata setiap kapal mempekerjakan 20 orang mulai dari ABK (anak buah kapal), kapten, Mualim I, dan KKM (kepala kamar mesin). Belum lagi tiap perusahaan kapal mempekerjakan 5-20 porter. Akibat pandemi Covid-19, Dermaga Rakyat Padangbai sepi penumpang dan nyaris tidak ada angkutan pariwisata lalu lalang. Jika cuaca memburuk dengan tinggi gelombang di Selat Lombok di atas 3 meter, maka aktivitas kapal cepat kembali ditutup, seperti yang sering dilakukan sebelumnya.
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Provinsi Bali, kondisi di Selat Lombok bagian utara dengan kecepatan angin 2-15 knot per jam, tinggi gelombang 0,50-1,25 meter, dan Selat Lombok bagian selatan kecepatan angin 2-15 knot per jam, gelombang 1,25-2,25 meter. Saat kapal cepat menurunkan penumpang kemarin, tidak banyak penumpang yang tiba, bisa dihitung dengan jari. Berbeda dengan aktivitas kapal feri di Pelabuhan Padangbai masih normal beroperasi di dua dermaga. Selain melayani ke Pelabuhan Lembar juga melayani ke Pelabuhan Desa Mentigi, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung. *k16
Sumber: Nusabali
Berita Terkait
Berita Populer Dari Nusabali