-
5 Pemain yang Tampil Bagus dan Buruk di Laga Man United vs Liverpool
59 menit lalu -
5 Foto Menggoda Georgina Rodriguez yang Paling Banyak Disukai di Instagram
45 menit lalu -
Tiga Ning Ayu 2020 Mengemban Misi di Bidang Sosial, Lingkungan dan Pariwisata
36 menit lalu -
Anies Tunda Formula E, DPRD DKI: Batalkan dan Tarik Commitment Fee Rp560 Miliar
57 menit lalu -
Tersangka Korupsi Dilantik jadi Pejabat di Dinsos Tanjungpinang
49 menit lalu -
Uang Jajan Georgina Rodriguez dari Cristiano Ronaldo Bisa untuk Beli Rumah 2 Lantai di Jakarta Timur
38 menit lalu -
Rupiah Pagi Ini Parkir di Level Rp14.055/USD
53 menit lalu -
BTS Umumkan Rilis Album Terbaru 'BE (Essential Edition)', Catat Tanggalnya!
52 menit lalu -
Ditanggung Perusahaan, Menko PMK Dukung Vaksinasi Mandiri Covid-19
36 menit lalu -
Gabung Fenerbahce, Oezil Diminta Tunjukkan Keajaiban Kaki Kirinya
24 menit lalu -
Disimak Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian per 25 Januari 2021
57 menit lalu -
Diterjang Angin Kencang, Atap dan Plafon Toko Baju Rusak
53 menit lalu
Di Tengah Pandemi, Pasien Jantung Tetap Wajib Kontrol ke Rumah Sakit

Pandemi Covid-19 terbukti memberikan dampak yang luar biasa bagi masyarakat. Bahkan gara-gara pandemi banyak pasien penyakit komorbid seperti jantung yang takut ke rumah sakit.
Mereka takut ke rumah sakit salah satu alasannya karena takut terkena virus corona. Padahal penderita penyakit jantung wajib kontrol ke rumah sakit.
dr. Johan Winata, Sp.JP (K), FIHA, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Intervensi Kardiologi RS Pondok Indah - Puri Indah mengatakan, banyak pasien yang ragu ke rumah sakit padahal sudah jadwalnya untuk kontrol.
"Perawatan pasien tentu saja mengalami penurunan selama pandemi. Sayangnya, sekarang pasien yang datang ke rumah sakit, umumnya dalam kondisi yang lebih berat, disebabkan antara lain karena menunda berobat akibat takut ke rumah sakit," katanya beberapa waktu lalu.
dr. Johan menjelaskan, sebagian besar pasien itu khawatir datang ke rumah sakit. "Padahal, kalau memilih rumah sakit dengan protokol kesehatan yang ketat, kekhawatiran tersebut dapat dikurangi," ungkapnya.
Terkait imbauan untuk mengurangi kunjungan ke rumah sakit, sambung dr Johan, dari perhimpunan dokter spesialis jantung memang ditekankan untuk membatasi kunjungan yang tidak perlu. Tapi, imbauan itu tidak diperuntukkan untuk pasien yang memiliki gejala keadaan darurat seperti gagal jantung, serangan jantung, ataupun kondisi darurat lainnya dianjurkan untuk tetap datang ke rumah sakit.
Sementara itu, Direktur Utama Siloam Hospitals Balikpapan, dr. Danie Poluan, M. Kes menjelaskan, di tengah pandemi Covid-19, pihaknya tetap meningkatkan pelayanan bedah jantung.
"Di masa pandemi Covid-19, tindakan operasi khususnya bedah jantung tetap dilakukan dengan menjalankan protokol kesehatan bagi pasien dan tenaga medis untuk memastikan keamanan dan kesehatan bersama. Masyarakat tidak perlu menunda atau merasa takut untuk menjalani operasi jantung karena kesehatan jantung adalah kondisi kesehatan yang harus segera ditangani secara cepat dan tepat", terang Danie.
Danie menambahkan, selain pasien, dokter dan petugas kesehatan, staf lainnya di Siloam Hospitals Balikpapan juga melakukan kegiatan skrining dan pemeriksaan Covid-19 secara berkala "Ini semua dilakukan guna memastikan kesehatan dan keamanan di lingkungan manajemen rumah sakit dan pasien yang kami layani."
Pasien jantung, terang Danie, tidak perlu takut datang ke rumah sakit. Pasien bisa mendapatkan layanan tindakan operasi jantung. Mereka bisa mendapatkan pelayanan konsultasi, penjadwalan bedah jantung, persiapan, rujukan serta tindakan lainnya.
"Kami akan terus memastikan pasien bisa mendapatkan penanganan jantung secara maksimal", tambahnya.
Penyakit jantung merupakan salah satu masalah kesehatan utama dan penyebab nomor satu kematian di dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.
Baca juga: Mau Wangi Sepanjang Hari, Semprotkan Parfum di Bagian Tubuh Ini agar Tahan Lama
Bahkan Diego Maradona, legenda sepakbola pun meninggal akibat henti jantung. Jadi tak usah takut pergi ke rumah sakit jika merasakan gejala serangan jantung.
Lalu apa saja gejala-gejala penyakit jantung?