-
Kembali dari TC Timnas Indonesia di Spanyol, Bek Muda Persib Berharap Segera ke Inggris
58 menit lalu -
Balita 4,5 Tahun Diserang Komodo hingga Pergelangan Tangan Putus
47 menit lalu -
Semoga Dibaca Pemerintah dan DPR: Banyak Guru Honorer hanya Berijazah Diploma, Sulit Daftar PPPK
40 menit lalu -
Sosok Ini yang Biasa Jadi Tempat Curhat Harry Maguire
28 menit lalu -
Liga Inggris: Bruno Fernandes Ternyata Pernah Jadi Mimpi Buruk bagi Liverpool dan Jurgen Klopp
43 menit lalu -
Klasemen Liga Inggris : Liverpool vs MU, Posisi Teratas Berubah?
43 menit lalu -
Gempa di Mamuju dan Majene, PLN Prioritas Pulihkan Fasilitas Listrik Rumah Sakit
43 menit lalu -
Lirik Lagu Serdadu - Iwan Fals
53 menit lalu -
Calon Kapolri dan Peta Dukungan Komjen Listyo di Parlemen
41 menit lalu -
Gempa Mamuju dan Majene, Korban Meninggal Dunia jadi 56 Orang
32 menit lalu -
Alasan Uni Eropa Menyatakan Ulat Tepung Aman untuk Dikonsumsi
43 menit lalu -
Basarnas Sebut 9.600 Jiwa Terdampak Banjir di Banjarmasin
45 menit lalu
0
Dispar Tawarkan Wisata Gratis 3 Hari 2 Malam

SINGARAJA,
Sebagai upaya mempromosikan Daerah Tujuan Wisata (DTW) dan usaha industri pariwisata yang ada di Buleleng di tengah pandemi Covid-19, Dinas Pariwisata (Dispar) Buleleng merencanakan program 'Eksplore Buleleng'. Program ini mengajak masyarakat melakukan perjalanan wisata selama beberapa hari secara gratis.
Selain untuk mempromosikan objek wisata yang ada di Buleleng, program ini juga ditujukan mengkampanyekan penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) yang berbasis cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (Keamanan), dan environment sustainability (ramah lingkungan) atau yang disingkat CHSE.
Kadis Pariwisata Kabupaten Buleleng, Made Sudama Diana mengatakan Program 'Eksplore Buleleng' ini memang persis dengan program 'We Love Bali' yang sudah dijalankan Pemprov Bali beberapa waktu lalu. Bedanya, program ini khusus mengunjungi DTW dan usaha industri pariwisata yang ada di Buleleng.
Program jalan-jalan gratis ini rencananya akan digelar akhir November hingga awal Desember. Sedangkan sumber pembiayaan program 'Eksplore Buleleng' ini berasal dari Dana Hibah Pariwisata Kemenparekraf RI dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) berbasis CHSE serangkaian hibah usaha hotel dan restoran.
"Saat ini pemerintah sedang mendorong penerapan prokes berbasis CHSE pada usaha-usaha wisata serta ekonomi kreatif yang ada. Selain itu, ini juga untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19," ujar Sudama Diana, Rabu (18/11) siang.
Ada tiga program perjalanan wisata yang akan dilaksanakan. Yakni The Exotic Lovina, The Harmony of Pemuteran, dan The Uniquness of Yeh Sanih. "Dengan program ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk lebih bisa mengenal destinasi-destinasi wisata yang ada di Buleleng dengan syarat mengedepankan Prokes," lanjut dia.
Sudama Diana mengungkapkan, program 'Eksplore Buleleng' ini direncanakan digelar selama empat kali, yakni tanggal keberangkatan mulai dari 20 November hingga 6 Desember 2020 dengan jumlah 30 peserta sekali berangkat selama 3 hari 2 malam. Sedangkan start dan finish di Kantor Dispar Buleleng.
Adapun persyaratan untuk peserta yang ingin ikut program ini adalah melengkapi hasil test rapid non reaktif yang biayanya akan diganti dengan melampirkan kuitansi pembayaran maksimal Rp 150 ribu. Selain itu, setiap peserta harus mempublikasikan aktivitas selama mengikuti perjalanan wisata melalui sosial media mereka.
Peserta juga harus melampirkan surat persetujuan/rekomendasi atau dispensasi dari instansi, perusahaan, asosiasi, organisasi tempat bekerja. "Kegiatan ini boleh diikuti oleh masyarakat, mahasiswa, media massa, para ASN, karyawan usaha pariwisata, kelompok sadar wisata, hingga komunitas," tandasnya.*cr75
Sebagai upaya mempromosikan Daerah Tujuan Wisata (DTW) dan usaha industri pariwisata yang ada di Buleleng di tengah pandemi Covid-19, Dinas Pariwisata (Dispar) Buleleng merencanakan program 'Eksplore Buleleng'. Program ini mengajak masyarakat melakukan perjalanan wisata selama beberapa hari secara gratis.
Selain untuk mempromosikan objek wisata yang ada di Buleleng, program ini juga ditujukan mengkampanyekan penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) yang berbasis cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (Keamanan), dan environment sustainability (ramah lingkungan) atau yang disingkat CHSE.
Kadis Pariwisata Kabupaten Buleleng, Made Sudama Diana mengatakan Program 'Eksplore Buleleng' ini memang persis dengan program 'We Love Bali' yang sudah dijalankan Pemprov Bali beberapa waktu lalu. Bedanya, program ini khusus mengunjungi DTW dan usaha industri pariwisata yang ada di Buleleng.
Program jalan-jalan gratis ini rencananya akan digelar akhir November hingga awal Desember. Sedangkan sumber pembiayaan program 'Eksplore Buleleng' ini berasal dari Dana Hibah Pariwisata Kemenparekraf RI dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) berbasis CHSE serangkaian hibah usaha hotel dan restoran.
"Saat ini pemerintah sedang mendorong penerapan prokes berbasis CHSE pada usaha-usaha wisata serta ekonomi kreatif yang ada. Selain itu, ini juga untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19," ujar Sudama Diana, Rabu (18/11) siang.
Ada tiga program perjalanan wisata yang akan dilaksanakan. Yakni The Exotic Lovina, The Harmony of Pemuteran, dan The Uniquness of Yeh Sanih. "Dengan program ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk lebih bisa mengenal destinasi-destinasi wisata yang ada di Buleleng dengan syarat mengedepankan Prokes," lanjut dia.
Sudama Diana mengungkapkan, program 'Eksplore Buleleng' ini direncanakan digelar selama empat kali, yakni tanggal keberangkatan mulai dari 20 November hingga 6 Desember 2020 dengan jumlah 30 peserta sekali berangkat selama 3 hari 2 malam. Sedangkan start dan finish di Kantor Dispar Buleleng.
Adapun persyaratan untuk peserta yang ingin ikut program ini adalah melengkapi hasil test rapid non reaktif yang biayanya akan diganti dengan melampirkan kuitansi pembayaran maksimal Rp 150 ribu. Selain itu, setiap peserta harus mempublikasikan aktivitas selama mengikuti perjalanan wisata melalui sosial media mereka.
Peserta juga harus melampirkan surat persetujuan/rekomendasi atau dispensasi dari instansi, perusahaan, asosiasi, organisasi tempat bekerja. "Kegiatan ini boleh diikuti oleh masyarakat, mahasiswa, media massa, para ASN, karyawan usaha pariwisata, kelompok sadar wisata, hingga komunitas," tandasnya.*cr75
Sumber: Nusabali
Berita Terkait
Berita Populer Dari Nusabali