-
Link Live Streaming Pertandingan Liga Inggris: Manchester City Vs Aston Villa
58 menit lalu -
Bola Ganjil: Ramon Aguirre Suarez, Tukang Jagal Brutal dari Estudiantes
57 menit lalu -
Pidato Pertama, Biden Serukan Persatuan di AS
47 menit lalu -
Suplai Informasi ke ISIS, Tentara Amerika Serikat Ditangkap
43 menit lalu -
Live Streaming Liga Inggris: Fulham vs Manchester United
58 menit lalu -
Gus Yasin Dorong Pesantren Jadi Lumbung Donor Plasma
58 menit lalu -
Bursa 21 Januari: Saham BBNI dan KLBF Direkomendasi
43 menit lalu -
3 Shio Paling Mujur, Takdirnya Memang Kaya Raya
28 menit lalu -
Jadi Presiden AS, Joe Biden: Banyak yang Harus Dipulihkan dan Disembuhkan
23 menit lalu -
Dilantik Jadi Presiden AS, Joe Biden Memukau dengan Jas Navy Ralph Lauren
39 menit lalu -
Cara Joe Biden Pulihkan Ekonomi AS dari Covid-19
22 menit lalu -
Manfaat Jujur dan Dampak Membahayakan Gemar Berbohong
33 menit lalu
Doni Monardo : Testing dan Tracing Covid-19 Terlambat Bisa Rugikan Keselamatan Jiwa

JAKARTA - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo, mengingatkan agar testing dan tracing penelusuran kasus Covid-19 dilakukan dengan masif. Ia juga mengingatkan, apabila testing dan tracing terlambat dilakukan, hal itu akan menimbulkan kerugian yang lebih besar lagi.
Namun, hal itu tidak akan terjadi apabila upaya pemeriksaan dan penelusuran dilakukan secara masif dan agresif. "Ini semuanya jauh lebih murah dibandingkan kita terlambat melakukan pemeriksaan," ungkap Doni dalam siaran pers yang diterima Sindo Media, Jumat (27/11/2020).
Menurut Doni, kerugian tersebut tidak hanya dihitung dari sisi keselamatan jiwa manusia, tapi juga dari sisi lain termasuk keuangan negara yang kemudian dipakai untuk penanganan lebih lanjut bagi mereka yang terlambat mendapatkan pemeriksaan.
"Baik menyangkut keselamatan jiwa manusia, termasuk juga yang bisa mengakibatkan sumber daya keuangan negara tersedot," ucap Doni.
Di sisi lain, meningkatnya jumlah pasien yang harus mendapatkan perawatan di rumah sakit juga menjadi ancaman bagi para tenaga medis. Sebagaimana diketahui, jumlah tenaga medis terbatas dan sudah banyak yang gugur akibat Covid-19.
"Angka pasien meningkat di rumah sakit, akan bisa mengakibatkan angka kematian dokter yang lebih tinggi," katanya.