-
Hasil Juventus vs Sassuolo di Liga Italia 2022-2023: Menang 3-0, Bianconeri Melesat ke Posisi 2!
57 menit lalu -
Kominfo Jangkau Masyarakat Lebih Dekat Lewat KIM.id
57 menit lalu -
Selain Stres, 3 Penyakit Ini Menyerang Seseorang yang Patah Hati
58 menit lalu -
Masyarakat Diminta tak Abai Prokes
38 menit lalu -
Kejuaraan Dunia 2022: Fajar/Rian Siap Tempur, Bagaimana The Minions?
39 menit lalu -
Berakhir Damai, Pengacara Alfamart Franky Hutapea: Tidak Ada Tujuan Kami Membuat Hidup Orang Sengsara
44 menit lalu -
Janji Manis Carlo Ancelotti untuk Eden Hazard: Dapat Menit Main Lebih Banyak di Real Madrid
37 menit lalu -
Jelang Kejuaraan Dunia 2022, Semangat Lee Zii Jia Memudar, Ada Apa?
21 menit lalu -
Harga Pertalite Bakal Naik, Kemenko: Angkanya Sedang Dihitung
35 menit lalu -
Berikut Lokasi Pelayanan SIM Keliling di Kendari Selasa 16 Agustus 2022
26 menit lalu -
Pegawai Diancam UU ITE karena Rekam Konsumen Diduga Curi Cokelat, Alfamart Akan Beri Perlindungan Penuh
33 menit lalu -
Sambut HUT RI Ke-77, Brimob Sultra Bersama Yonif 725 Gelar Baksos
30 menit lalu
DPR Minta Pemerintah Bentuk Satgas untuk Pantau Pekerja Migran

GenPI.co - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad meminta pemerintah membentuk Satuan Tugas (Satgas) untuk memantau kondisi para Pekerja Migran Indonesia (PMI) di luar negeri.
"Kita tidak bisa menyalahkan satu lembaga, tetapi memang perlu koordinasi karena masalah pekerja-pekerja yang ditahan ini bukan masalah yang mudah untuk melakukan deteksi dan pengawasan," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, (29/6).
Menurutnya, langkah itu sangat penting agar keselamatan para PMI di luar negeri bisa terpantau dan terjamin khususnya yang ada di tahanan.
Politikus Gerindra itu menilai, perlu kerja sama semua pihak untuk mengatasi persoalan yang dihadapi PMI di luar negeri.
"Kami apresiasi Kementerian Luar Negeri yang segera menindaklanjuti masalah ini agar permasalahan tenaga kerja kita di luar negeri bisa berangsur-angsur diatasi," ujarnya.
Dasco mengatakan, Satgas Terpadu tersebut diharapkan dapat juga menangani persoalan PMI ilegal di luar negeri.
Sebab, diperlukan kerja sama beberapa kementerian dan pihak-pihak terkait agar bisa diawasi.
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Teuku Faizasyah menyatakan, pihaknya memandang serius laporan KBMB.
Dalam laporan tersebut menyebutkan sebanyak 149 warga negara Indonesia (WNI) meninggal di Pusat Tahanan Imigrasi di Sabah, Malaysia.
Dia mengatakan, Kemenlu melalui Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kota Kinabalu dan Konsulat RI di Tawau akan menindaklanjuti laporan tersebut dengan otoritas terkait setempat.(*)
Kalian wajib tonton video yang satu ini: