-
Repsol Honda: Perkembangan Cedera Marc Marquez Memuaskan
50 menit lalu -
Wamenkes: Pemerintah Sangat Mendukung GeNose, Namun Perlu Diperhatikan Validasinya
45 menit lalu -
5 Korban Pesawat Sriwijaya Air Kembali Teridentifikasi, Berikut Identitasnya
43 menit lalu -
Catatan Terbaru Pusdalops BNPB: Sebegini Jumlah Orang Meninggal Dunia Akibat Gempa di Sulbar
35 menit lalu -
Kebakaran Landa Kawasan Kebon Nanas Jaktim
30 menit lalu -
Akademisi Bongkar Hal Mengejutkan, Jokowi Tak Bisa Tidur Nyenyak
33 menit lalu
Duchess of Sussex Meghan Markle Ungkap Kisah Pilu Keguguran

INGGRIS - Duchess of Sussex Meghan Markle membagikan kisah sedih jika dirinya pernah mengalami keguguran anak keduanya pada tahun ini.
Melalui keterbukaannya ini, Meghan mendorong wanita lain untuk membicarakan pengalaman mereka tentang keguguran.
Melalui artikel di New York Times, Meghan menulis kehilangan anak berarti membawa kesedihan yang hampir tak tertahankan.
Dia menulis jika keguguran ini dirasa pada Juli lalu. Saat itu, dia seperti biasa dia mengganti popok anak pertamanya Archie di pagi hari. Di saat itulah, dia merasakan sakit yang hebat.
"Setelah mengganti popok, saya merasakan kram yang tajam. Aku jatuh ke lantai dengan dia di pelukanku, menyenandungkan lagu pengantar tidur untuk membuat kami berdua tetap tenang, nada ceria sangat kontras dengan perasaanku bahwa ada sesuatu yang tidak benar," tulisnya.
"Aku tahu, saat aku menggenggam anak sulungku, bahwa aku kehilangan anak kedua," ujarnya.
(Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Hong Kong Kembali Tutup Bar, Klub Malam)
Istri Pangeran Harry ini telah menulis tentang pengalamannya tentang keguguran sebagai upaya untuk membantu wanita lain terbuka tentang apa yang terus menjadi subjek yang dianggap tabu untuk dibicarakan.
"Dalam kepedihan karena kehilangan, saya dan suami mengetahui jika di kamar yang berisi 100 wanita, 10 hingga 20 dari mereka akan menderita keguguran," terangnya.
"Namun terlepas dari kesamaan rasa sakit yang mengejutkan ini, percakapan tetap tabu, penuh dengan rasa malu (yang tidak beralasan), dan melanggengkan siklus berkabung sendirian," tambahnya.