-
Manchester United Kalah 1-2 dari Sheffield, Solskjaer Cari Alasan
52 menit lalu -
Erupsi Gunung Merapi, Penumpang Solo-Yogyakarta Wajib Pantau Status Penerbangan
43 menit lalu -
Tragis, Dua Polisi Bunuh Diri Setelah Kerusuhan Capitol
48 menit lalu -
MU Kalah dari Sheffield United, Solskjaer Salahkan Wasit
53 menit lalu -
Radiasi Wi-Fi Bisa Meningkatkan Risiko Kanker?
53 menit lalu -
Raffi Ahmad Ungkap Kondisi Setelah Terima Vaksin Covid-19 Tahap Kedua
45 menit lalu -
Ilmuwan Manfaatkan Twitter untuk Temukan Asal Covid-19
53 menit lalu -
Mutasi Lima Jabatan Bintang Tiga di TNI AD, Ini Daftarnya
48 menit lalu -
Jenazah Jenderal (Purn) Wismoyo Arismunandar Dibawa ke Solo Pukul 10.00 WIB
32 menit lalu -
Ericsson pacu bisnis 5G dengan 5G RAN Slicing
53 menit lalu -
Dianggap Titisan Lionel Messi, Martin Odegaard Masih Loyo
48 menit lalu -
Memalukan! Man United Telan Kekalahan Perdana dari Sheffield dalam 47 Tahun Terakhir
27 menit lalu
Ekonomi Gak Bagus, Pemegang Saham Sritex Kena Getahnya

PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) sepakat untuk membagikan dividen sebesar Rp20,45 miliar untuk laba bersih tahun buku 2019. Jumlah tersebut, jauh lebih kecil dibandingkan tahun lalu, perseroan tercatat menganggarkan dana hingga senilai Rp61 miliar untuk dibagikan kepada para pemegang saham sebagai dividen.
"Dividen yang dibagikan tidak sebesar tahun sebelumnya karena Perseroan memandang perlu untuk menjaga likuiditas dalam masa pandemi ini," kata Corporate Secretary PT Sri Rejeki Isman Tbk Welly Salam, dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (7/7/2020).
Meski begitu, Ia menuturkan bila pada tahun awal tahun 2020 perseroan masih bisa menjaga kinerja terlepas dari dampak signifikan pandemi Covid-19 yang cukup signifikan kepada lintas sektor dalam dan luar negeri.
Baca Juga:Gokil Sih! Cuma Semingu Jual APD Sritex Raup Puluhan Juta Dolar
Dibukanya kembali beberapa negara dan kota besar di Indonesia telah membawa kembali semangat New Normal yang digaungkan oleh pemerintah guna membangkitkan kembali roda ekonomi nasional.
"Semangat baru ini kami harapkan bisa memulihkan perlambatan ekonomi yang sempat terjadi di semester pertama tahun ini," ucap Welly.
Sementara itu, capex yang telah diserap Perseroan sepanjang kuartal 1 2020 sebesar US$15.8 juta yang sebagian besar digunakan untuk pemeliharaan mesin. "Jumlah tersebut masih sesuai dengan target Full Year 2020 yang akan berkisar di US$40-50 juta. Capex tersebut akan dikeluarkan dari dana kas Perusahaan," tutupnya.
Penulis/Editor: Annisa Nurfitriyani
Foto: Hafidz Mubarak A