-
Manchester United Disebut Cetak Rekor Istimewa Usai Liverpool Kalah dari Real Madrid di Final Liga Champions 2021-2022
51 menit lalu -
Tim Putri Indonesia Sabet Medali Emas di Kejuaraan Dunia Arung Jeram 2022
59 menit lalu -
Baliola Edukasi NFT pada Gelaran JJF 2022
40 menit lalu -
Bali Bangkit Cup 2022 Memperkokoh Semangat Pemulihan Bali
44 menit lalu -
TNI AL Gagalkan Upaya TKI Masuk Secara Ilegal Ke Malaysia
44 menit lalu -
Regu Penyelam Dilengkapi Sensor Deteksi Diterjunkan, Demi Menemukan Emmeril Khan Mumtadz
45 menit lalu -
Polarisi Masyarakat Bisa Dicegah Jika Prabowo Jadi Wakil Jokowi di Pilpres 2024
17 menit lalu -
Terinspirasi Keindahan Bali, KAMI Rilis Single 'Nuansa Bali'
40 menit lalu -
Tatap IBL 2022, Prawira Bandung Lakukan Psikotes Pemain
35 menit lalu -
Gong Oh-kyun Tiru Pola Shin Tae-yong di Timnas U-23 Vietnam
30 menit lalu -
Brian Akhirnya Buka Suara Soal Keluar dari Sheila On 7, Ternyata
13 menit lalu -
Pria Paruh Baya Tewas Akibat Terserempet Kereta di Cengkareng
18 menit lalu
Ekonomi Indonesia Nomor 7 Dunia pada 2030, Ini Syarat dari Luhut

JAKARTA - Ekonomi Indonesia diprediksi masuk tujuh besar dunia pada 2030. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, saat Ini ekonomi Indonesia masih menempati urutan ke 16 terbesar di dunia.
Baca Juga: Ketua Apkasi Optimistis Pertumbuhan Ekonomi 2022 Tumbuh Positif
Menko Luhut memproyeksikan, sebagai ekonomi terbesar nomor tujuh di Dunia Indonesia memiliki GDP USD3 triliun pada 2030.
"Saat ini berada pada posisi 16 besar dunia, namun dengan nanti pembangunan green industrial park di Kalimantan, pengembangan Bintan, Morowali, Morowali Utara, Weda Bay, Obi dan lainnya, ada 7 pokonya dan saya kira GDP kita 2030 bisa sampai kira-kira di USD3 triliun dan kita bisa menempati posisi nomor 7 ekonomi terbesar," kata Menko Luhut Binsar dalam webinar virtual, dikutip Kamis (27/1/2022).
Baca Juga: IMF Pangkas Pertumbuhan Ekonomi Dunia Jadi 4,4% Imbas Omicron
Menurut Luhut, hal tersebut dapat terjadi karena proses hilirisasi, optimalisasi, digitalisasi dan efisiensi di semua lini dalat membantu mengasulkan peningkatan GDP dari sejumlah sektor.