-
Setelah Cetak Gol Debut, Witan Sulaiman Bantu Radnik Kalahkan Jawara Georgia
43 menit lalu -
Disinggung Soal Luis Suarez, Ronald Koeman Marah-Marah
42 menit lalu -
Makan di Warteg Usai Test Drive, Pelaku Bawa Kabur Motor Korban
49 menit lalu -
Bantu Korban Gempa Sulbar, TNI AD Bangun RS Lapangan Khusus
56 menit lalu -
Piala FA: Masih Tanpa Diego Jota, Ini Daftar Susunan Pemain Liverpool Lawan Manchester United
51 menit lalu -
Masa Depan Zinedine Zidane Tak Jadi Prioritas Real Madrid
29 menit lalu -
Kabel Rumah Pompa Dukuh Atas Diduga Dipotong Pemulung Iseng
57 menit lalu -
Gempa M4,9, BPBD Bengkulu : Belum Ada Laporan Kerusakan
34 menit lalu -
Cristiano Ronaldo Tolak Di-Endorse Pemerintah Arab Saudi
22 menit lalu -
Tammy Abraham Hattrick, Chelsea Tumbangkan Luton Town di Piala FA 2020-2021
26 menit lalu -
Live Streaming Piala FA: Manchester United vs Liverpool
36 menit lalu -
Sepanjang Tahun 2020, Badan Geologi Berikan 27 Rekomendasi Hasil Survei Geologi
43 menit lalu
Ekonomi RI Terkontraksi, Stafsus Menkeu: Tak Semua Aktivitas Berjalan Normal

JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia memang masih mengalami kontraksi pada kuartal III-2020 yakni -3,49% secara tahunan (year on year/yoy). Meskipun pemerintah mengklaim jika pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah mulai mengalami pembalikan arah dibandingkan periode sebelumnya.
Staf Khusus Bidang Perumusan Kebijakan Fiskal dan Makroekonomi Kementerian Keuangan Masyita Crystallin mengatakan, meskipun minus, namun ekonomi Indonesia terkontraksi lebih moderat dibandingkan dengan negara-negara lain. Tak terkecuali juga negara-negara maju dan juga berkembang di wilayah Asia.
"Tapi kalau kita membandingkan Indonesia di sini dengan negara-negara maju maupun emerging Asia sendiri. Sebetulnya kontraksi ekonomi Indonesia lebih moderat," ujarnya dalam acara Webinar Penanganan COVID-19 di DKI Jakarta, Selasa (24/11/2020).
Baca Juga: Sri Mulyani Ramal Ekonomi RI 2020 -1,7% hingga -0,6%
Menurut Masyita, hal tersebut didukung oleh berbagai kebijakan yang dilakukan pemerintah. Ditambah lagi jumlah populasi Indonesia juga mendukung untuk ke arah sana.
"Ini tentu didukung oleh oleh berbagai hal termasuk kebijakan yang prudent dan juga permintaan masyarakat dan jumlah populasi yang mendukung," ucapnya.