-
Timnas U-16 Indonesia Akan Dikawal Sampai ke SEA Games 2025
46 menit lalu -
Bukan Hanya Markus Horison, Fakhri Husaini Juga Banjir Hujatan Usai Timnas Indonesia U-16 Juara Piala AFF U-16 2022
51 menit lalu -
HUT ke-72 Jateng, Ganjar Ajak Warga Tonton Ribuan Seniman Desa di CFD Simpang Lima
48 menit lalu -
Hasil Liga Inggris 2022-2023 Semalam: Manchester United Babak Belur, Arsenal Sikat Leicester City
42 menit lalu -
Indonesia Akan Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Pencak Silat 2023
45 menit lalu -
Berkat Ante Rebic, AC Milan Menang 4-2 Atas Udinese
26 menit lalu -
Hujan Diprediksi Guyur Jakarta pada Siang dan Malam Hari
39 menit lalu -
Pakar Properti Beber Kelebihan dan Kekurangan Membeli Rumah Lelang
41 menit lalu -
Baru Dibentuk, Forum Honorer se-Banten Langsung Buat 8 Catatan
33 menit lalu -
Deretan Prestasi Markus Horison, Pelatih Kiper Timnas Indonesia U-16 yang Banjir Hujatan karena Diduga Sindir Shin Tae-yong
30 menit lalu -
Hasil Liga Inggris: Man City dan Arsenal Kompak Menang, MU Tersungkur
44 menit lalu -
Daftar dan 4 Fakta Harga BBM Termahal Dunia serta Perbandingan Bensin di Indonesia
38 menit lalu
Erick Thohir Bertemu Haedar Nashir Bicarakan Pikiran Buya Syafii

YOGYAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menemui Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Haedar Nashir di kantor PP Muhammadiyah, Kota Yogyakarta, Rabu (22/6/2022). Erick bertemu dengan Haedar untuk bersilaturahim sekaligus membicarakan pemikiran eks ketua umum PP Muhammad Buya Ahmad Syafii Maarif.
"Ngobrol-ngobrol tentang melanjutkan pikiran-pikiran Buya (Syafii Maarif) yang inklusif dan berempati pada Islam kebangsaan," ujar Haedar seusai bertemu Menteri Erick, Rabu.
Menurut dia, perjuangan dan buah pikiran Buya Syafii amat penting dilanjutkan guna merawat keindonesiaan. "Bagi kami yang masih melanjutkan perjuangan ini agar bisa merawat keIndonesiaan, keislaman yang inklusif, dan membangun Indonesia ini menjadi lebih baik," tutur Haedar.
Baca: Viral Shopee Larang Penjual Jam Dinding Kaligrafi Bertuliskan Tauhid
Haedar memastikan dalam pertemuan itu tidak ada pembicaraan yang menyinggung ihwal kontestasi politik pada Pemilu 2024. "Kami tidak bicara yang bersifat 2024 dan jujur kami hanya ngobrol-ngobrol soal Buya dan peninggalan Buya untuk melanjutkan pembangunan Madrasah Muallimin," kata guru besar universitas Muhammadiyah Yogyakarta itu.
Selain membahas Buya Syafii, menurut Haedar, Menteri Erick sempat membahas mengenai sejumlah program pemberdayaan ekonomi yang dapat dikerjasamakan dengan PP Muhammadiyah. Karena belum sempat mengunjungi makam Buya Syafii di Taman Makam Husnul Khotimah, Kabupaten Kulon Progo, menurut dia, dalam kesempatan itu Erick sekaligus meminta izin kepadanya untuk berziarah.
"Saya selaku wakil keluarga besar Muhammadiyah, maka beliau lalu silaturahim kepada saya untuk meminta izin ziarah," kata Haedar.
Baca: Perkenalkan MieMu, Mi tanpa MSG Produksi Pengurus Muhammadiyah
Dia pun berterima kasih bahwa hingga kini para tokoh bangsa, pemerintahan, maupun di luar pemerintahan menaruh perhatian dan takziah ke makam Buya Syafii Maarif. "Beberapa pekan yang lalu ada sahabat kami Said Aqil Siroj (mantan Ketua Umum PBNU) yang ziarah ke makam. Jadi semuanya membicarakan tentang bagaimana kita menyerap pikiran-pikiran Buya," ujar Haedar.
Seusai menemui Haedar, Menteri Erick nggan memberikan keterangan kepada awak media terkait pertemuan itu. Dia langsung menuju mobil untuk melanjutkan kegiatan.
Berita Terkait
- Ziarah ke Makam Buya Syafii, Erick Thohir: Saya Ingin Ikhtiar Jadikan Umat Berdaya
- Pengamat: Usaha Erick Thohir dalam Penegakan Hukum Harus Dipertahankan
- Pengamat: Erick Thohir dan Sandiaga Uno Jadi Cawapres Paling Potensial
- Warga Diminta Waspada, Kasus DBD di Tasikmalaya Masih Jadi Ancaman
- Bertemu Menteri Saudi, Pejabat Iran Minta Kuota Hajinya Dinaikkan